SMK Binawiyata Sragen

  • This is default featured slide 1 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

  • This is default featured slide 2 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

  • This is default featured slide 3 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

  • This is default featured slide 4 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

  • This is default featured slide 5 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Tampilkan postingan dengan label Artikel. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Artikel. Tampilkan semua postingan

Pengetahuan Dasar Pemrograman C untuk modul Arduino

Arduino adalah sebuah modul microcontroller   dgn  port input dan output   yg diprogram menggunakan bahasa  C Arduino  ( apakah dgn bahasa C yg lain juga bisa?  ya bisa tapi tdk dibahas disini).  skematiknya disini  dan rangkain schematik dgn eagle disini.
Modul arduino terdiri dari beberapa type yg membedakan hanya fitur fiturnya saja sedangkan dari segi pemrograman sama saja. beberapa type tsb antara lain : Arduino Uno, Arduino Leonardo, Arduino Due  dll.
Kelebihan Modul Arduino antara lain :
1. Mudah digunakan , cocok sekali untuk pemula.
2. Fungsi Library ( code program tinggal pakai) untuk mengakses hardware sangat banyak.  Hardware hardware tsb antara lain bluetooth,  berbagai macam sensor, GSM board, GPS , dll.
Software yg dibutuhkan 
1.  Compiler / IDE Arduino :  http://arduino.cc/en/Main/Software  (wajib)
2.  Menggambar  board Aplikasi http://fritzing.org/download/  (option)
3.  Simulasi  menggunakan proteus    (option)
Compiler / IDE arduino   digunakan untuk mengkompile bahasa C arduino dan  juga  untuk mengupload  program hasil kompile tsb  (hex file) ke  modul Arduino.
Untuk instalasi aplikasi Arduino cukup dgn  extraxt file hasil downlod tsb. Untuk membuka aplikasi klik file arduino.exe , untuk lebih praktis  buatlah  shortcut file arduino.exe di desktop PC anda.


Share:

Cara Disable IIS saat startup pada Windows 7

Terkadang kita ingin menonaktifkan IIS pada saat startup karena kita menggunakan webserver lain seperti Apache. Dengan langkah berikut, kita masih dapat menggunakan IIS tersebut, karena kita tidak mengunistallnya hanya kita cegah agar tidak langsung berjalan saat komputer kita startup. 

Masuk ke Control Panel dan pilih Administrative Tools



Dalam Administrative Tool, double klik Services

















Cari World Wide Web Publishing Service lalu klik kanan pada World Wide Web Publishing Service tersebut lalu pilih Properties











Di bawah tab General, pada Startup Type pilih Manual.


















Klik OK dan sekarang setelah restart IIS tidak akan langsung start. Jika Anda ingin menjalankan, maka jalankan secara manual.
Share:

Apa Itu WEP, WPA, WPA2, TKIP ?

WEP
WEP merupakan standart keamanan & enkripsi pertama yang digunakan pada wireless, WEP (Wired
Equivalent Privacy) adalah suatu metoda pengamanan jaringan nirkabel, disebut juga dengan Shared Key Authentication. Shared Key Authentication adalah metoda otentikasi yang membutuhkan penggunaan WEP.
Enkripsi WEP menggunakan kunci yang dimasukkan (oleh administrator) ke client maupun access point. Kunci ini harus cocok dari yang diberikan akses point ke client, dengan yang dimasukkan client untuk authentikasi menuju access point, dan WEP mempunyai standar 802.11b.
Proses Shared Key Authentication:
  1. Client meminta asosiasi ke access point, langkah ini sama seperti Open System Authentication.
  2. Access point mengirimkan text challenge ke client secara transparan.
  3. Client akan memberikan respon dengan mengenkripsi text challenge dengan menggunakan kunci WEP dan mengirimkan kembali ke access point.
  4. Access point memberi respon atas tanggapan client, akses point akan melakukan decrypt terhadap respon enkripsi dari client untuk melakukan verifikasi bahwa text challenge dienkripsi dengan menggunakan WEP key yang sesuai. Pada proses ini, access point akan menentukan apakah client sudah memberikan kunci WEP yang sesuai. Apabila kunci WEP yang diberikan oleh client sudah benar, maka access point akan merespon positif dan langsung meng-authentikasi client. Namun bila kunci WEP yang dimasukkan client adalah salah, maka access point akan merespon negatif dan client tidak akan diberi authentikasi. Dengan demikian, client tidak akan terauthentikasi dan tidak terasosiasi.
WEP memiliki berbagai kelemahan antara lain :
  1. Masalah kunci yang lemah, algoritma RC4 yang digunakan dapat dipecahkan.
  2. WEP menggunakan kunci yang bersifat statis
  3. Masalah initialization vector (IV) WEP
  4. Masalah integritas pesan Cyclic Redundancy Check (CRC-32)
WEP terdiri dari dua tingkatan, yakni kunci 64 bit, dan 128 bit. Sebenarnya kunci rahasia pada kunci WEP 64 bit hanya 40 bit, sedang 24bit merupakan Inisialisasi Vektor (IV). Demikian juga pada kunci WEP 128 bit, kunci rahasia terdiri dari 104bit.
Serangan-serangan pada kelemahan WEP antara lain :
  1. Serangan terhadap kelemahan inisialisasi vektor (IV), sering disebut FMS attack. FMS singkatan dari nama ketiga penemu kelemahan IV yakni Fluhrer, Mantin, dan Shamir. Serangan ini dilakukan dengan cara mengumpulkan IV yang lemah sebanyak-banyaknya. Semakin banyak IV lemah yang diperoleh, semakin cepat ditemukan kunci yang digunakan
  2. Mendapatkan IV yang unik melalui packet data yang diperoleh untuk diolah untuk proses cracking kunci WEP dengan lebih cepat. Cara ini disebut chopping attack, pertama kali ditemukan oleh h1kari. Teknik ini hanya membutuhkan IV yang unik sehingga mengurangi kebutuhan IV yang lemah dalam melakukan cracking WEP.
  3. Kedua serangan diatas membutuhkan waktu dan packet yang cukup, untuk mempersingkat waktu, para hacker biasanya melakukan traffic injection. Traffic Injection yang sering dilakukan adalah dengan cara mengumpulkan packet ARP kemudian mengirimkan kembali ke access point. Hal ini mengakibatkan pengumpulan initial vektor lebih mudah dan cepat. Berbeda dengan serangan pertama dan kedua, untuk serangan traffic injection,diperlukan spesifikasi alat dan aplikasi tertentu yang mulai jarang ditemui di toko-toko, mulai dari chipset, versi firmware, dan versi driver serta tidak jarang harus melakukan patching terhadap driver dan aplikasinya. sumber
WAP
Wireless Apliccation Protokol disingkat WAP adalah standar internasional terbuka untuk aplikasi yang menggunakan komunikasi nirkabel. Tujuan utamanya untuk membangun aplikasi yang dapat mengakses internet dari telepon genggam atau PDA.
Disingkat dengan WAP.
Standar protokol untuk aplikasi wireless (seperti yang digunakan pada ponsel). WAP adalah sebuah protocol atau sebuah teknik messaging service yang memungkinkan sebuah hp digital atau terminal mobile yang mempunyai fasilitas WAP, melihat/membaca isi sebuah situs di internet dalam sebuah format text khusus. Situs internet ini harus merupakan situs dengan fasilitas WAP.
Teknologi ini merupakan hasil kerjasama antar industri untuk membuat sebuah standar yang terbuka (open standard) dan berbasis pada standar Internet, serta beberapa protokol yang sudah dioptimasi untuk lingkungan wireless.
Teknologi ini bekerja dalam modus teks dengan kecepatan sekitar 9,6 kbps. Belakangan juga dikembangkan protokol GPRS yang memiliki beberapa kelebihan dibandingkan WAP.
Wireless Application Protocol merupakan sebuah protocol pengembangan dari protocol wireless data yang telah ada. Phone.com menciptakan sebuah versi standart HTML (HyperText Markup Language) Internet protocol yang didisain khusus untuk transfer informasi antar mobile network yang efisien. Terminal wireless dengan HDML (Handheld Device Markup Language) microbrowser, dan Handheld Device Transport Protocol (HDTP) dari Phone.com terhubung dengan UP.Link Server Suite yang seterusnya terhubung ke Internet atau intranet dimana informasi yang dibutuhkan berada. Teknologi inilah yang kemudian dikenal sebagai WAP. sumber
WPA2
WPA2 adalah sertifikasi produk yang tersedia melalui Wi-Fi Alliance. WPA2 Sertifikasi hanya menyatakan bahwa peralatan nirkabel yang kompatibel dengan standar IEEE 802.11i. WPA2 sertifikasi produk yang secara resmi menggantikan wired equivalent privacy (WEP) dan fitur keamanan lain yang asli standar IEEE 802.11. WPA2 tujuan dari sertifikasi adalah untuk mendukung wajib tambahan fitur keamanan standar IEEE 802.11i yang tidak sudah termasuk untuk produk-produk yang mendukung WPA. sumber
TKIP
Dalam dunia komputer, TKIP atau Temporal Key Integrity Protocol adalah sebuah protokol yang didefinisikan oleh IEEE 802.11i yang mengkhususkan untuk jaringan nirkabel untuk menggantikan WEP. TKIP didesain untuk menggantikan WEP tanpa mengubah / mengganti perangkat keras. Hal ini diperlukan karena “buruknya” jenis pengamanan WEP meninggalkan jaringan nirkabel tanpa aktif mengamankan link-layer. Solusi untuk masalah ini tidak akan menunggu untuk menggantikan manfaat dari perangkat keras. Untuk alasan tersebut, TKIP (Baca: tee-kip), seperti WEP, menggunakan skema kunci berdasarkan RC4, tetapi tidak seperti WEP, TKIP meng-enkripsi semua paket data yang dikirimkan dengan kunci enkripsi yang unik nya itu sendiri.
TKIP menghasilkan “per-packet key mixing”, sebuah pesan yang ter-integrity yang memeriksa dan sebuah mekanisme “re-keying” sehingga pengalamatan menjadi isu pengamanan dengan WEP. Hal ini menambah kerumitan dari pen-dekodean kunci dengan menurunkan ketersediaan jumlah data kepada cracker, itu telah dienkripsi menggunakan suatu kunci khusus. sumber
Share:

Widget Setup for Blogger

Step 1.
Get your widget code

Go to your Blog's profile on NetworkedBlogs, click the "Get Widget" link. Copy the text in for Option 1.
Screen_shot_2012-01-16_at_5.43.46_PM.png

Step 2.
Navigate to Layout > Page Elements, then click "Add a Gadget"

help_blogger2.png

Step 3.
From the pop-up list, select "HTML/Javascript"

help_blogger3.png

Step 4.
Paste the HTML code you copied from NetworkedBlogs into the text area and click save. 

help_blogger4.png

Step 5.
You're done. You can now verify your blog

Go to your Blog's profile on NetworkedBlogs, click the "Get Widget" link, then press the Verify button.

http://infonetmu.blogspot.com/2011/02/download-kamus-indonesia-inggrisinggris.html
Share:

Merubah Default Boot dengan 2 Sistem Operasi (Ubuntu & Win XP)

Anda pengguna UBUNTU dan Windows XP …..??? YESS !!!
Jika Anda sudah menggunakan Windows XP dan baru menginstal UBUNTU, pada saat proses booting komputer default Operating Systemsnya adalah UBUNTU…. iya to?? Nah, bagaimana jika ingin merubah default systemnya menjadi Windows XP?
Oia, saya saat ini dalam keseharian menggunakan UBUNTU 11.04 Natty Narwhal dan Windows XP. Setelah minta petunjuk Paman Google akhirnya nemu juga artikel tutorialnya di TahuTek.net “Blog Ubuntu/Linux Indonesia”. Okay.. begini caranya:
perhatikan gambar ya.. coba temukan 4 perbedaan… LOh..???? hehehehe ;)
Gambar di atas ini adalah pilihan menu booting, perhatikan angka yang telah dibuat berwarna merah-angka itu yang akan kita gunakan untuk set default. Nah.. trus gimana kalau kita akan menghidupkan sistem operasi Windows XP secara default?
Langkahnya…
-1- Masuk ke Operating System UBUNTU dan buka aplikasi Terminal, selanjutnya masuk ke root
-2- Jika sudah berada di root selanjutnya buka konfigurasi grub dengan ketik
sudo gedit /boot/grub/grub.cfg
Setelah di tekan tombol Enter maka akan muncul form konfigurasi grub dan rubah set default “0″ menjadi angka “4″ dan Save !
Coba deh sekarang coba restart komputer Anda…. dan perhatikan apa yang terjadi….
Share:

APAPUN KURIKULUMNYA, MUTU GURU KUNCINYA

Educational change depends on what teachers do and think - it"s as simple and as complex as that. It would all be so easy if we could legislate changes in thinking. Classrooms and schools become effective when (1) quality people are recruited to teaching, and (2) the workplace is organized to energize teachers and reward accomplishments. The two are intimately related. Professionally rewarding workplace conditions attract and retain good people." The New Meaning of Educational Change, 3rd ed. Fullan (2001:115).
ini bukan versi iklan "Apapun makannya, minumnya..." tapi judul ini memang perlu saya tampilkan agar para pengambil kebijakan pendidikan d Indonesia sadar bahwa jika mereka ingin membuat perubahan yang berarti dalam bidang pendidikan maka fokus utama mereka haruslah tetap pada kualitas guru. Seperti yang dikatakan oleh Fullan, kelas dan sekolah baru akan efektif apabila
(1) kita merekrut orang-orang terbaik untuk menjadi guru, dan
(2) lingkungan kerja guru dibuat nyaman dan kondusif untuk bekerja dan mendorong mereka untuk berkarya agar mereka tidak loncat mencari pekerjaan lain. Itu kalau kita mau melakukan perubahan dalam pendidikan lho! Tapi kalau sekedar menjalankan pendidikan seadanya ya lakukan saja apa yang sudah dilakukan selama ini.

Memiliki dan mendapatkan guru-guru berkualitas prima itu semakin lama semakin perlu mengingat bahwa dunia pendidikan perlu mengalami perubahan yang sama cepatnya dengan dunia ilmu pengetahuan dan dunia bisnis. Kalau tidak maka dunia pendidikan hanya akan menghasilkan lulusan-lulusan yang "katrok" terhadap perkembangan dunia lain. Apapun perubahan dan inovasi pendidikan yang hendak dilakukan oleh bangsa ini kalau mutu guru rendah maka semuanya akan sia-sia. Segala ambisi besar macam "Sekolah Bertaraf Internasional" pada akhirnya akan kandas bertekuk lutut di kaki guru yang sama sekali tak bertaraf internasional. Paling banter nantinya akan menjadi "Sekolah Bertarif Internasional"

Coba bayangkan betapa "katrok"nya dunia pendidikan kita yang lebih dari 90% gurunya ternyata tidak mengenal dunia internet dan tidak punya akses ke dunia maya. Padahal di semua sudut dunia orang dari berbagai macam suku, bangsa, agama, dan pendidikan sudah terhubung dan berkomunikasi dengan internet. Apa jadinya jika orang-orang "katrok" diminta untuk mengadakan perubahan di dunia ini?
PERUBAHAN KURIKULUM

Perubahan kurikulum dalam sistem pendidikan kita adalah sebuah keniscayaan. Kalau tidak berubah berarti kita semakin tertinggal. Kalau sekolah kita tidak mengajarkan pemanfaatan komputer sebagai alat belajar dan internet sebagai sumber belajar maka sekolah kita jelas akan tertinggal jauh di belakang. Kita hanya akan menghasilkan lulusan-lulusan yang tidak kompatibel dengan kebutuhan dunia baru yang mensyaratkan kemampuan memanfaatkan internet sebagai media dalam segala urusan dunia modern. Itu artinya kita hanya akan meluluskan siswa dengan kualitas "dunia agraris" belaka. Sungguh celaka! Itu sebetulnya sudah dipahami oleh semua pihak. Untuk bisa menghasilkan siswa-siswa yang siap berkompetisi dalam dunia modern maka mereka mesti dididik oleh para guru yang memiliki kapasitas dan kompetensi yang memadai dengan kebutuhan masa depan tersebut. Masalahnya adalah apakah para guru kita mampu untuk diajak terus menerus berlari mengejar perkembangan jaman dan teknologi jika mereka tidak pernah, dan lebih parah lagi, tidak mau dilatih dan dibimbing?

Dunia pendidikan kita memang menghadapi masalah besar dengan kompetensi para gurunya. Seorang pengamat pendidikan dengan masygul berkata bahwa dunia pendidikan kita dilaksanakan oleh mayoritas orang-orang yang tidak kompeten. Menyakitkan tapi memang begitu faktanya. Itu adalah buah dari kebijakan pendidikan sebelum ini yang merekrut guru secara asal-asalan dan pada akhirnya dunia pendidikan diisi oleh orang-orang yang tidak kompeten. Dan kita harus menanggungnya sekarang. Ironinya adalah bahwa kita hampir tidak punya daya untuk mengubah keadaan tersebut. Berbagai upaya untuk memperbaiki kompetensi dan profesionalisme guru nampaknya selalu terganjal oleh fakta bahwa banyak guru yang tidak mampu (dan juga tidak mau) untuk ditingkatkan kualitasnya. Dari sononya memang sudah "katrok" dan tidak bisa diperbaiki. Hanya sebagian kecil saja guru yang memiliki "tulang bagus" dan bisa dididik dan dilatih ulang.
MUTU GURU KENDALA TERBESAR KURIKULUM KITA

Fakta menunjukkan bahwa mutu guru di Indonesia masih jauh dari memadai untuk melakukan perubahan yang sifatnya mendasar macam mengenal dan menggunakan internet sebagai media pembelajaran. Lebih ke bawah lagi. para guru bahkan belum mengenal pengajaran dengan menggunakan proyek-proyek yang menggabungkan beberapa mata pelajaran sekaligus. Pengajaran tematik bahkan masih asing terdengar oleh para guru. Kurikulum ini hanya dipahami secara parsial sehingga juga diterapkan secara parsial. Ketidakmampuan memahami pendekatan yang mendasari kurikulum ini membuat para guru tidak berusaha untuk mengubah pola pengajaran lama mereka secara mendasar. Mereka belum mampu untuk melaksanakan KBM dalam sebuah proyek secara bersama dengan guru-guru dari bidang studi lain. Guru belum memahami konstelasi bidang studi yang diajarkannya dalam kaitan dan hubungannya dengan bidang studi lain dan masih melihat berbagai bidang studi secara terpisah dan tersendiri tanpa ada hubungan dengan bidang studi lain. Guru masih melihat bidang studinya berupa "text" dan belum "context" karena metode CTL (Contextual Teaching and Learning) masih berupa wacana dan belum menjadi pengetahuan, apalagi ketrampilan, bagi para guru.

Guru-guru masih terjebak pada filosofi dan pendekatan lamanya. Hal ini nampak jelas pada evaluasi yang mereka lakukan. Evaluasi yang digunakan oleh para guru dilapangan masih berpedoman pada paradigma lama yang hanya mengukur kemampuan kognitif dengan bentuk-bentuk evaluasi yang hampir tidak berubah sama sekali dengan kurikulum sebelumnya. Kesulitan utama pada guru-guru adalah ketidakpahaman mereka mengenai apa dan bagaimana melakukan evaluai dengan portofolio. Karena ketidakpahaman ini mereka kembali kepada pola assesmen lama dengan tes-tes dan ulangan-ulangan yang bersifat cognitive-based semata. Tidak adanya model sekolah yang bisa dijadikan sebagai rujukan membuat para guru tidak mampu melakukan perubahan, apalagi lompatan, dalam proses peningkatan kegiatan belajar mengajarnya.

Sebagian besar guru, bahkan pada sekolah-sekolah yang dianggap unggulan, bahkan belum paham benar dengan prinsip "student-centered" dan kegiatan belajar mengajar masih berpusat pada gurunya. CBSA yang sebelum ini telah dikenalkan masih berupa wacana dan belum menjadi kegiatan sehari-hari di kelas. Mereka hanya mengambil kulit-kulitnya dan tidak paham esensinya. Saat ini sekolah-sekolah berlomba-lomba menerapkan moving class tanpa tahu apa sebenarnya inti dari moving class tersebut sehingga yang terjadi samasekali berbeda dengan apa yang hendak dicapai oleh sistem moving class tersebut. Dan itu juga lagi-lagi karena rendahnya kualitas guru sehingga mereka tidak mampu menyerap dan memahami apa sebenarnya dibalik berbagai perubahan yang terjadi di negara-negara maju. Mereka mengikuti tapi tidak paham apa sebenarnya yang mereka ikuti itu.

Alih-alih berupaya untuk meningkatkan kualitas guru melalui pelatihan yang terporgram secara sistematis dan mendasar pemerintah justru mengeluarkan kebijakan Ujian Nasional yang kontraproduktif tersebut. Bagaimana mungkin sekolah diminta untuk mendidik dan melatih siswa agar memiliki kompetensi tapi dilain pihak pemerintah masih bersikeras menggunakan bentuk evaluasi Ujian Nasional (UN) untuk menentukan kelulusan siswa. Ujian Nasional yang cognitive-based sama sekali tidak sejalan dengan KBK secara filosofis. Seperti yang dikatakan oleh Bagong Suyanto, mantan Ketua Komisi Litbang Dewan Pendidikan Jawa Timur :�Penilaian yang berorientasi pada hasil daripada proses ini, sedikit banyak menyebabkan orientasi siswa menjadi bersifat karbitan, cenderung ingin hasil yang instan, dan ujung-ujungnya yang lahir adalah mental potong kompas: bukan sesuatu yang substansial. implikasi dari model penilaian prestasi belajar siswa semacam ini sebetulnya rawan, menyebabkan terjadinya kualitas pembelajaran menjadi stagnan, bahkan kontra-produktif. (Kompas, 31 Januari 2005)

 Bagaimana mungkin pendidikan kita akan melahirkan generasi muda yang militan, beretos kerja tinggi, siap menghadapi tantangan global, dan dapat bersaing dengan bangsa-bangsa lain ketika proses pembelajaran di sekolah hanya menghamba pada kurikulum, mengabdi pada UN, berkutat pada bagaimana mengerjakan soal-soal dalam LKS/PR, dan menghafal soal-soal dan kunci-kunci jawaban UN yang melecehkan itu? Bukankah UN hanya mengukur pencapaian prestasi akademik siswa terhadap sejumlah tujuan instruksional? Bagaimana dengan prestasi non-akademik yang telah mereka raih?" Pertanyaan yang sulit untuk kita jawab.

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional sebetulnya sudah sangat jelas mengatur bahwa evaluasi hasil belajar peserta didik dilakukan oleh pendidik (baca: guru) untuk memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil belajar peserta didik secara berkesinambungan.
Sifat dan Fenomena Perubahan

   1. New Materials

      Materi baru, apapun itu, merupakan bagian yang tangible dalam suatu inovasi, baik itu berupa benda (komputer baru) ataupun kebijakan (kurikulum baru) sekaligus yang relatif paling mudah diusahakan.

   2. New Behaviour/Practices

      Yang sulit adalah dalam melakukan perubahan. Keahlian, latihan, dan metoda pelajaran apa yang harus dilakukan jika guru melaksanakan KBM? Perubahan prilaku menunjukkan hal yang lebih rumit. Bahan pelajaran bisa didapatkan dalam semalam, namun ini tidak menjanjikan bahwa besoknya kita menjadi ahli dalam melakukannya. Perubahan adalah sautu proses dan bukan sekedar kejadian. Untuk mengembangkan keahlian secara teus menerus diperlukan upaya pengembangan profesi.

   3. New Belief/Understanding

      Bagaimana kita memahami perubahan adalah hal yang sangat penting untuk membuat penilaian apakah kita akan melaksanakannya atau tidak dan bagaimana menggunakannya.

BAGAIMANA KUALITAS GURU YANG DIBUTUHKAN AGAR KURIKULUM BISA SUKSES?

Guru harus diajak berubah dengan dilatih terus menerus dalam pembuatan satuan pelajaran, metode pembelajarannya yang berbasis Inquiry, Discovery, Contextual Teaching and Learning, menggunakan alat bantunya, menyusun evaluasinya, perubahan filosofisnya, dll.
Achmad Sapari, mantan Kasi Kurikulum Subdiknas TK/SD Dindik Kab. Ponorogo Guru harus terus ditingkatkan sensifitasnya dan kreatifitasnya. Sensifitas adalah kemampuan guru untuk mengembangkan kepekaan-kepekaan paedagogisnya untuk kepentingan pembelajaran.
Jika guru telah memiliki kualitas sebagai guru professional maka tuntutan kurikulum bagaimana pun tentu akan dapat dipenuhinya. Seorang guru profesional adalah bak seorang Chef ahli yang dapat diminta untuk membuat masakan jenis apa pun sepanjang bahan dan peralatannya tersedia. Seorang Chef ahli bahkan bisa membuat masakan yang enak meski bahan dan peralatannya terbatas.

BAGAIMANA UNTUK MENCAPAI ITU SEMUA?

Mulai sekarang rekrutlah guru-guru yang memang memiliki kualifikasi tinggi pada bidangnya. Syarat utama bagi guru untuk dapat mengajar dengan baik adalah guru yang memiliki kapasitas penguasaan materi yang telah memadai. Guru harus benar-benar kompeten dengan materi yang akan diberikannya. Guru yang tidak kompeten tentu tidak akan dapat menghasilkan siswa yang kompeten.

Selain itu guru juga harus memiliki komitmen yang benar-benar tinggi dalam usaha untuk mengembangkan kurikulum ini. Guru yang memiliki motivasi rendah tidak akan dapat melaksanakan KBK ini karena KBK menuntut kerja keras guru untuk mempersiapkan dan melaksanakannya di kelas.

Setelah itu berikan pelatihan tentang pembelajaran sebanyak-banyaknya dan biarkan mereka berkreasi di kelas. Kalau perlu magangkan mereka ke sekolah-sekolah internasional agar mereka melihat langsung bagaimana pendekatan competence-based dilakukan di kelas. Berikan otonomi seluas-luasnya pada mereka untuk mengembangkan kurikulum.

Apabila guru telah dapat menguasai materi yang hendak diajarkannya maka guru harus dapat mengupdate dirinya. Pelatihan terus menerus adalah jawabnya. Baik itu metodologi-metodologi pengajaran yang berkorelasi dengan penguasan KBK, maupun pemahaman filosofi dan paradigma yang menyertainya. Pelatihan ini harus dibarengi dengan usaha-usaha keras untuk mengembangkan sensifitas dan kreatifitas dari masing-masing guru untuk mengembangkan sendiri metodologi yang tepat bagi siswa masing-masing. Practice….practice…. and practice.

Sekolah juga harus terus aktif untuk meningkatkan motivasi dari para gurunya dalam memberikan pengajaran yang terbaik bagi siswa-siswanya, Sekolah berkewajiban untuk meningkatkan kompetensi guru-gurunya dalam memahami materi yang diajarkannya dan metodologi penyampaiannya. Untuk itu sekolah harus secara berkala menyelenggarakan atau mengirim guru-gurunya untuk mengikuti seminar, loka-karya, pelatihan, magang, maupun studi banding ke sekolah-sekolah yang telah mampu melaksanakan sistem pengajaran yang efektif. Minimal guru harus dapat memperoleh 3 (tiga) kali seminar atau pelatihan mengenai bidang studi yang diajarkannya maupun tentang metodologi. Guru juga harus selalu aktif mengikuti perkembangan metodologi pengajaran dengan mengikuti berbagai kegiatan kelompok profesi sejenis maupun melalui buletin-buletin profesi.

Dianjurkan agar sekolah-sekolah mau belajar ke sekolah-sekolah internasional yang ada di kota masing-masing karena mereka telah lama melaksanakan pendekatan "student-centered" maupun "competence based" ini, terutama dalam penerapan evaluasi dengan menggunakan portofolio.

Ibarat koki yang harus memahami dasar-dasar tentang segala jenis bahan makanan dan peralatan masak sebelum ia mampu membuat suatu masakan atau sajian yang benar-benar berkualitas, guru juga harus memahami benar materi yang hendak diajarkannya dan tahu tentang bagaimana mengolahnya menjadi suatu kegiatan belajar mengajar yang mampu mengembangkan kompetensi siswa-siswanya. Dibutuhkan guru–guru profesional untuk dapat mengembangkan kurikulum apa pun dan bukan sekedar guru berkualitas "standar".

Guru profesional bukan hanya harus benar-benar menguasai materi yang harus disampaikannya kepada siswa dan kaitannya dengan tujuan pendidikan nasional secara filosofis maupun praktis. Ia juga harus paham hal-hal mendasar seperti prinsip belajar otak kiri dan kanan, pendekatan Quantum Teaching and Learning, pemahaman tentang Multiple Intelligences dan penerapannya di kelas, Taksonomi Bloom dan aplikasinya pada proses belajar mengajar, metode pengajaran Contextual Teaching and Learning, mengakses dan memanfaatkan internet sebagai wahana belajar, mengorkestrasikan materi yang diajarkannya dengan materi pelajaran lain dalam suatu KBM tematik dalam bentuk project. Guru profesional bukan hanya harus "well-performed", tapi juga harus "well-trained"", "well-equipped", dan tentunya juga "well-paid".
Share:

Mencegah Penipuan oleh Karyawan

Penggelapan dan segala jenis penipuan keuangan lain barangkali merupakan bentuk pencurian paling umum oleh karyawan. Bisnis kecil cendeung menjadi korban karena mereka tidak memiliki kontrol untuk mencegahnya. Gunakan tips di bawah ini membantu melindungi bisnis Anda dari anggota staf yang nakal.


Pisahkan tugas-tugas

Tidak boleh ada seorang pun karyawan yang boleh mengontrol transaksi keuangan dari awal hingga akhir. Orang yang menulis cek tidak boleh sama dengan yang menandatangani cek. Orang yang membuka surat tidak boleh mencatat piutang dan merekonsiliasi rekening. Dengan membagi tanggung jawab, Anda akan mempersulit orang-orang yang ingin berbuat curang dan memanipulasi catatan.
Ambillah sendiri laporan bank Anda

Jangan beri kesempatan kepada orang yang berpeluang menggelapkan untuk menghancurkan atau menghilangkan bukti perbuatan jahatnya. Pemilik bisnis atau akuntan eksternal bertugas menerima laporan bank dalam keadaan tertutup dan bertugas membatalkan cek setiap bulan. Periksalah cek-cek itu secara hati-hati. Periksa nama terbayar, tanda tangan, dan pengesahan setiap cek. Perhatikan tanda-tanda penipuan seperti:

* Cek ke pemasok atau orang yang tidak Anda kenal
* Cek dengan nilai lebih tinggi daripada yang diizinkan untuk kas kecil
* Tanda tangan yang nampak dipalsukan
* Cek hilang, atau nomor cek sudah kedaluwarsa
* Cek yang dibuat untuk pihak ketiga namun disahkan oleh seseorang di perusahaan Anda
* Cek yang nama terbayar tidak tercantum di dalam daftar Anda

Lindungi cek perusahaan Anda

Jangan gegabah dengan cek perusahaan Anda Simpanlah di laci terkunci dan jangan memberikan kunci ke siapa pun. Gunakan cek bernomor, dan periksalah sesering mungkin nomor dari cek yang hilang. Gunakan prosedur “membatalkan pengesahan cek” yang menghendaki Anda (pemilik) memvalidasi semua item yang dibatalkan pengesahannya. Semua cek di atas nilai nominal harus memiliki dua tanda tangan (yang salah satunya adalah milik Anda). Dan jangan pernah menandatangani cek kosong.

Tanda tangani setiap cek gaji secara pribadi

Ini memang memakan waktu, namun biasanya hasilnya sepadan. Periksalah cek untuk memastikan apakah cek dikirim ke orang yang Anda kenal. Apabila ada nama yang tidak dikenal, cari orang tersebut. Hitunglah jumlah orang di dalam daftar gaji setiap minggu, dan periksalah apakah jumlahnya cocok dengan jumlah cek yang Anda buat. Pastikan file master penggajian perusahaan tidak dapat diubah tanpa persetujuan dan tanda tangan. Opsi lainnya: pisahkan rekening bank untuk penggajian, dan simpan jumlah yang sesuai untuk gaji di rekening tersebut; kemudian segera lakukan rekonsiliasi bulanan.

Periksa dengan seksama piutang Anda

Tugaskan lebih dari satu karyawan di dalam proses penghitungan dan verifikasi tanda terima yang masuk. Pastikan semua cek yang masuk sudah disahkan. Pertimbangkan untuk membeli stempel “untuk simpanan saja”, dan gunakan di semua cek yang masuk untuk mencegah karyawan menguangkannya. Periksalah secara pribadi keluhan pelanggan yang kreditnya belum diterima untuk pembayaran. Buatlah salinan untuk data sisi muka dan belakang cek pelanggan dan pasikan cek dikirim ke rekening bisnis Anda.

Beri waktu liburan bagi pemegang buku

Seorang karyawan yang pernah berhasil menggelapkan sesuatu mungkin akan berupaya untuk terus melakukannya. Banyak pemilik usaha kecil yang terkejut melihat karyawan yang nampak loyal – mereka tidak pernah libur dan tidak pernah cuti/izin sakit – ternyata sesungguhnya mencuri sesuatu dari mereka. Alasan bagi orang tersebut untuk selalu berada di kantor adalah untuk menutupi jejak kertas yang rumit. Liburkan karyawan yang menjalankan proses akuntansi/pembukuan setiap tahun. Idealnya, liburan akan berlangsung selama dua minggu, dan terjadi di akhir bulan, ketika buku sedang ditutup. Gunakan waktu ini untuk meminta orang lain memeriksa pembukuan dan mencari ketidakberesan.

Auditlah pembukuan Anda secara berkala

Mintalah auditor dari luar untuk mengaudit pembukuan Anda sekurangnya sekali setahun. Ini akan mempersulit pencuri dalam menghilangkan jejak perbuatannya. Audit ini harus tidak terjadwal dan harus mengejutkan; pastikan audit tidak berlangsung pada waktu yang sama setiap tahunnya. Apabila Anda mencurigai ada penipuan, pertimbangkan khususnya untuk meminta “audit penipuan” dan bukan “audit umum”. Jenis audit ini dirancang untuk mengungkapkan dan mencegah jenis kerugian ini.

Pahami pembukuan Anda

Penggelapan biasanya terjadi ketika pembukuan terlihat kacau dan tidak terawasi, yang memudahkan karyawan untuk menyimpan uang tunai dan tanda terima. Sebagai pemilik bisnis, Anda harus mengenal pembukuan perusahaan dan sistem pencatatan data. Dengan cara ini Anda dapat dengan mudah memeriksa pembukuan dan memastikan tidak ada yang keliru. Apabila Anda bukan “orang yang mengerti angka”, mintalah akuntan menunjukkan apa yang Anda cari, atau ambillah pelajaran akuntansi di sekolah setempat. Dengan mempercayai orang lain untuk mengawasi bagian yang paling penting di dalam bisnis Anda ini hanyalah membuka pintu ke arah penipuan.

Amankan perangkat lunak pembukuan Anda

Jangan biarkan ada akses tidak sah ke perangkat lunak pembukuan Anda. Jangan menempatkan komputer yang menyimpan pembukuan di jaringan. Pastikan komputer dan perangkat lunak terlindungi dengan sandi. Ubahlah sandi secara berkala untuk mencegah orang yang tidak berhak mengakses program. Apabila Anda masih menggunakan buku besar di atas kertas, simpanlah di laci terkunci.
Share:

Kerangka Penulisan PTK

PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)
  1. Judul Penelitian PTK
    • Ditulis secara singkat, spesifik dan jelas
    • Menggambarkan masalah yang akan diteliti
    • Menggambarkan tindakan penelitian yang dipilih untuk memecahkan masalah
    • Ada Setting (tempat dan waktu)
    • Jumlah kata jangan terlalu panjang sekitar 20-25 kata
    Contoh:
    1. Penggunaan Metode tutorial untuk Meningkatkan motivasi dan Hasil Belajar Siswa pada pembelajaran praktek digital di Kelas 1 SMK Binawiyata Sragen
    2. Meminimalisir Miskonsepsi Siswa Dalam Pembelajaran Teknik Digital melalui Penggunaan Modul Interaktif di Kelas 1 SMK Binawiyata Sragen
    3. Peningkatkan keberanian siswa untuk berenang melalui penggunaan alat-alat bantu berenang pada Siswa Kelas I SMK Binawiyata Sragen
    4. Mempercepat ketepatan Handgrip melalui Pola Latihan Silang antara pukulan Forhand Volley dan groundstroke Depan Belakang Pada Permainan Tenis Kelompok Ex Pemain Badminton.
  2. Bab Pendahuluan
    1. Latar Belakang Masalah
      • Masalah PTK yang diangkat:
        • Merupakan masalah nyata di kelas / sekolah, bukan hasil kajian teoretik dari buku
        • Dapat terinspirasi dari hasil penelitian terdahulu, tetapi digali dari permasalahan pembelajaran yang aktual.
        • Masalah didiagnosis secara kolaboratif oleh guru atau kelompok guru.
      • Masalah harus bersifat:
        • Penting dan mendesak untuk dipecahkan,
        • Dapat dilaksanakan (ketersediaan waktu, biaya dan daya dukung lainnya).
      • Hal-hal yang perlu dideskripsikan pada LBM:
        • Deskripsikan masalah yang dihadapi
        • Sajikan fakta/bukti-buktinya
        • Deskripsikan apa yang seharusnya dicapai
        • Deskripsikan dampaknya jika masalah tersebut tdk teratasi
        • Deskripsikan penyebab-penyebab masalah tersebut
        • Deskripsikan alternatif pemecahan masalah tersebut
    2. Rumusan Masalah
      1. Sajian rumusan masalah harus dilihat dari aspek substansi dan bentuk rumusannya
        • Substansi rumusan masalah PTK
        • Ada permasalahan yang akan diatasi
        • Ada alternatif tindakan yang akan diambil dan hasil positif yang diantisipasi
        • Bentuk rumusan menggunakan kalimat tanya, contoh:
          • Apakah Penggunaan Metode resitasin dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Sholat Fardhu di kelas 7 SMK Binawiyata Srageni?
          • Apakah Penggunaan Modul IPS Terpadu dapat Meminimalisir Miskonsepsi Siswa dalam Pembelajaran IPS di SMK Binawiyata Sragen?
          • Apakah penggunaan alat-alat bantu berenang dapat meningkatkan keberanian siswa untuk berenang pada siswa Kelas IX SMPN 23Kota Bekasi?
          • Apakah penggunaan pola latihan pukulan Forhand Volley dan groundstroke Depan Belakang dapat mempercepat ketepatan Handgrip permainan tenis pada Kelompok Ex Pemain Badminton Siswa SMK Binawiyata Sragen?
          • Apakah penggunaan gaya umpan balik Reciprocal Style dapat meningkatkan kemampuan passing bawah dalam pembelajaran bermain bolavolly pada siswa kelas XI SMK Binawiyata Sragen?
      2. Buat definisi operasional dari variabel pokok penelitian
    3. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian perlu dirumuskan secara singkat dan jelas tentang apa yang ingin diatasi atau dicapai berdasarkan permasalahan dan cara pemecahan masalah yang dikemukakan. Contoh:
      1. untuk mengetahui peningkakan motivasi belajar siswa melalui penggunaan penggunaan metode matrik perbandingan
      2. Meningkatkan hasil belajar yang lebih bermakna baik aspek kognitif, afektif dan psikomotorik siswa melalui penggunaan penggunaan metode matrik perbandingan
    4. Manfaat Penelitian
      1. Manfaat penelitian perlu diuraikan secara jelas dan sistematis baik praktis maupun teoritis
      2. Kemukakan manfaat bagi siswa, guru, komponen pendidikan terkait di sekolah,
        • Bagi siswa:
          • Tumbuhnya motivasi siswa dalam proses pembelajaran
          • Meningkatnya hasil belajar siswa baik aspek kognitif maupun afektif
          • Meningkatnya ketrampilan sosial siswa dalam bergaul di lingkungan sosialnya
          • Meningkatnya keaktifan siswa dalam belajar
        • Bagi guru:
          • Mengetahui strategi pembelajaran yang bervariasi untuk memperbaiki dan meningkatkan pembelajaran Pengetahuan sosial
          • Diperolehnya strategi pembelajaran yang tepat untuk materi bahasan Negara maju dan Negara berkembang
          • Diperolehnya media pembelajaran yang cocok untuk pembelajaran Kawasan Regional
        • Bagi Sekolah:
          • Meningkatnya hasil belajar siswa dalam pembelajaran Pengetahuan Sosial
          • Tumbuhnya motivasi guru dalam mengembangkan proses pembelajaran yang bermutu
          • Tumbuhnya iklim pembelajaran siswa aktif di sekolah
  3. Bab Kajian Teori dan Hipotesis Tindakan
    1. Deskripsikan kajian teori yang relevan dengan topik penelitian yang dilakukan , terutama variabel yang mau diatasi (variabel Y= variabel terikat) dan variabel digunakan untuk mengatasi (variabel X= variabel bebas)
    2. Deskripsikan hasil penelitian terdahulu yang relevan dg topik yang diteliti
    3. Buat kerangka pemikiran yang menjelaskan keandalan tindakan untuk mengatasi masalah.
    4. Buat kerangka pemikiran diatas dalam bentuk gambar skema tindakan
    5. Tulislah Hipotesis tindakan.
  4. Bab Metode Penelitian
    1. Setting Penelitian Deskripsikan Tempat, kondisi dan waktu penelitian dilakukan
    2. Subjek Penelitian Deskripsikan Subjek penelitian secara lugas yang mencakup jumlah, jenis kelamin, cakupan, kondisi siswa.
    3. Prosedur Penelitian Jelaskan metode penelitian, siklus penelitian, dan prosedur penelitian Jelaskan jumlah siklus, tindakan siklus I, siklus 2 dan seterusnya disertai dengan penjelasan Prosedur Penelitian mencakup: perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan dan observasi serta analisis dan refleksi
      1. Perencanaan Tindakan Deskripsikan tentang persiapan tindakan, kegiatannya mencakup :
        • penyusunan rencana tindakan (skenario pembelajaran)
        • penyusunan media
        • penyusunan materi
        • penyusunan instrumen
        • Simulasi rencana tindakan (skenario pembelajaran)
      2. Pelaksanaan tindakan Deskripsikan rencana pelaksanaan tindakan dalam bentuk RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) serta jumlah pertemuaannya.
      3. Observasi tindakan Jelaskan data yang dikumpulkan dan teknik pengumpulan data (soal test, lembar observasi, kuesioner)
      4. Analisis dan Refleksi Deskripsikan teknik analisis yang digunakan serta bahan dan prosedur refleksi yang digunakan
  5. Bab Hasil Penelitian dan Pembahasan Pada bagian ini sistematika sajiannya dapat dibuat sebagai berikut:
    1. Kondisi Awal
    2. Siklus I
    3. Siklus II
    4. Siklus III)
    5. Siklus berikutnya (jika ada)
    6. Pembahasan antar siklus Penjelasan
      1. Kondisi Awal
        Deskripsikan fakta dari permasalahan atau kondisi variabel yang ada sebelum dilakukan peneltian, misal: nilai tes rata-rata yang dicapai, aspek ketrampilan sosial yang ada, tingkat keberanian bertanya siswa, miskonsepsi yang terjadi , dan sebagainya.
      2. Siklus I,
        Untuk masing-masing siklus dapat disajikan urutan sebagai berikut:
        1. Rencana tindakan (deskripsikan skenario pembelajaran),
        2. Pelaksanaan tindakan (deskripsi hasil observasi proses pelaksanaan pembelajaran secara rinci dari dari awal sampai akhir setiap pertemuan)
        3. Hasil Tindakan (sajikan /deskripsikan hasil analisis data dari observasi proses, hasil test, dan angket)
          • Hasil Belajar Siswa Aspek Kognitif
          • Hasil Belajar siswa apek ketrampilan sosial (keberanian siswa dalam bertanya, berpendapat dan berargumentasi)
          • Efektifitas cara pembelajaran menurut siswa dan seterusnya
        4. Refleksi
          • Deskripsikan hasil analisis tindakan dan bandingkan dengan indikator kinerja yang telah ditetapkan), dan sertakan fakta-fakta penting dalam proses penelitian sebagai bahan analisis kritis.
          • Deskripsi ini merupakan sajian analisis kritis terhadap indikator kinerja VS hasil tindakan serta pengembangan konsep teoritis dan rencana tindak lanjut yang diperlukan.
      3. Siklus II (seperti siklus I)
      4. Siklus III ((seperti siklus I)
      5. Pembahasan Antar Siklus
    7. Bab Simpulan dan Saran
      1. Simpulan Simpulan merupakan jawaban terhadap perumusan masalah. Jadi untuk membuat kesimpulan harus disesuaikan perumusan masalahanya, jika ada 3 perumusan masalah pada bagian pendahuluan maka minimal ada 3 kesimpulan yang harus dibuat.
      2. Saran Merupakan tindak lanjut dari hasil penelitian baik yang bersifat teoritis, praktis, maupun kebijakan.
    8. Sistematika Penulisan Proposal PTK
      1. BAGIAN PEMBUKA
        • Halaman Judul
        • Daftar Isi
      2. Bagian I. Pendahuluan
        1. Latar Belakang Masalah
        2. Perumusan Masalah
        3. Tujuan Penelitian
        4. Manfaat Penelitian
      3. Bagian II. Landasan Teori dan Pengajuan Hipotesis
        1. Tinjauan Pustaka
        2. Hasil Penelitian yang Relevan
        3. Kerangka Pemikiran
        4. Hipotesis Tindakan
      4. Bagian III Metode Penelitian (cara penelitian)
        1. Setting Penelitian
        2. Subjek Penelitian
        3. Prosedur Penelitian (langkah-langkah PTK)
          1. Perencanaan Tindakan
          2. Pelaksanaan Tindakan
          3. Observasi Tindakan
          4. Analisis dan Refleksi
          DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
    9. SISTEMATIKA PENULISAN LAPORAN PTK
      1. BAGIAN PEMBUKA
        • Halaman Judul
        • Lembar Pengesahan
        • Kata Pengantar
        • Daftar Isi
        • Daftar Tabel (bila ada)
        • Daftar Gambar (bila ada)
        • Daftar Lampiran
        • Abstrak atau ringkasan
      2. BAB I. PENDAHULUAN
        1. Latar Belakang Masalah
        2. Perumusan Masalah
        3. Tujuan Penelitian
        4. Manfaat Penelitian
      3. BAB II. LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
        1. Tinjauan Pustaka
        2. Hasil Penelitian yang Relevan
        3. Kerangka Pemikiran
        4. Hipotesis Tindakan
      4. BAB III METODE PENELITIAN (CARA PENELITIAN)
        1. Setting Penelitian
        2. Subjek Penelitian
        3. Prosedur Penelitian (langkah-langkah PTK)
          1. Perencanaan Tindakan
          2. Pelaksanaan Tindakan
          3. Observasi Tindakan
          4. Analisis dan Refleksi
      5. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
        1. Siklus I
        2. Siklus II
        3. Siklus III)
        4. Siklus berikutnya (jika ada)
        5. Pembahasan antar siklus
      6. BAB V SIMPULAN DAN SARAN
        1. Simpulan
        2. Saran
      7. DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
    Share:

    Panduan Analisis Butir Soal

    Butir soal merupakan perangkat utama dalam sistem penilaian terhadap siswa di sekolah. Untuk itu sangat penting menentukan mana soal-soal yang cacat atau tidak berfungsi penggunaannya. Pendidik perlu meningkatkan kualitas butir soal melalui analisis terhadap tiga komponen utama yang meliputi (1) tingkat kesukaran, (2) daya pembeda, dan (3) pengecoh soal.

    Kegiatan menganalisis butir soal merupakan proses pengumpulan, peringkasan dan penggunaan informasi dari jawaban siswa untuk membuat keputusan tentang setiap penilaian (Nitko, 1996).

    Tujuan analisis butir soal :

    * mengkaji dan menelaah setiap butir soal agar diperoleh soal yang bermutu sebelum digunakan.
    * membantu meningkatkan kualitas tes melalui revisi atau membuang soal yang tidak efektif
    * mengetahui informasi diagnostik pada siswa, sudahkan mereka memahami materi yang telah diajarkan

    Manfaat analisis butir soal :

    * membantu para pengguna tes dalam evaluasi atas tes yang digunakan
    * sangat relevan bagi penyusunan tes informal dan lokal (seperti tes yang disiapkan guru di kelas)
    * mendukung penulisan butir soal yang efektif
    * secara materi dapat memperbaiki tes di kelas
    * meningkatkan validitas dan reliabilitas soal
    * menentukan apakah suatu fungsi butir soal sesuai dengan yang diharapkan
    * memberi masukan kepada siswa tentang kemampuan dan sebagian dasar untuk bahan diskusi di kelas
    * memberi masukan kepada guru tentang kesulitan siswa
    * memberi masukan pada aspek tertentu untuk pengembangan kurikulum
    * merevisi materi yang dinilai atau diukur
    * meningkatkan keterampilan penulisan soal

    Ada dua jenis analisis butir soal yang dapat pendidik laksanakan, yaitu :

    1. Analisis secara kualitatif, prosedur peningkatan secara judgement, terkait dengan isi dan bentuk soal
    2. Analisis secara kuantitatif, prosedur peningkatan secara empirik, terkait dengan ciri-ciri statistiknya
    Pengertian

    * Penelaahan ini biasanya dilakukan sebelum soal digunakan/diujikan (tes tertulis, perbuatan, dan sikap)
    * Aspek yang ditelaah : segi materi, konstruksi, bahasa/budaya, dan kunci jawaban/pedoman penskorannya
    * Bahan penunjang : bahan-bahan penunjang seperti: (1) kisi-kisi tes, (2) kurikulum yang digunakan, (3) buku sumber, dan (4) kamus bahasa Indonesia.

    Teknik analisis

    1. Teknik moderator merupakan teknik berdiskusi yang di dalamnya terdapat satu orang sebagai penengah. Berdasarkan teknik ini, setiap butir soal didiskusikan secara bersama-sama dengan beberapa ahli dan dimoderatori oleh satu orang.

    Kelebihan : Setiap butir soal dapat dituntaskan secara bersama-sama, perbaikannya seperti apa

    Kelemahan : Teknik ini adalah memerlukan waktu lama untuk rnendiskusikan setiap satu butir soal.

    2. Teknik panel merupakan suatu teknik menelaah butir soal yang setiap butir soalnya ditelaah berdasarkan kaidah penulisan butir soal. Para penelaah dipersilakan memperbaiki langsung pada teks soal dan memberikan komentarnya serta memberikan nilai pada setiap butir soalnya yang kriterianya adalah: baik, diperbaiki, atau diganti.

    Prosedur analisis

    Untuk mempermudah prosedur pelaksanaan dapat menggunakan format penelahaan soal yang digunakan sebagai dasar untuk menganalisis setiap butir soal.

    Model format penelaahan soal :

    * [Download not found]
    * [Download not found]
    * [Download not found]
    * RPP-Penjas-X-11 (9)

    Analisis Secara Kuantitatif

    Pengertian

    Penelaahan butir soal didasarkan pada data empirik dari butir soal terkait yang telah diujikan.

    Pendekatan analisis

    Klasik

    Analisis butir soal secara klasik adalah proses penelaahan butir soal melalui informasi dari jawaban peserta didik guna meningkatkan mutu butir soal yang bersangkutan dengan menggunakan teori tes klasik.

    Kelebihan : mudah , murah, sederhana, familier digunakan guru-guru,dapat menggunakan data sampel kecil.

    Kelemahan :

    (1) Tingkat kemampuan dalam teori klasik adalah “true score”. Jika tes sulit artinya tingkat kemampuan peserta didik mudah. Jika tes mudah artinya tingkat kemampuan peserta didik tinggi.

    (2) Tingkat kesukaran soal didefinisikan sebagai proporsi peserta didik dalam grup yang menjawab benar soal. Mudah/sulitnya butir soal tergantung pada kemampuan peserta didik yang dites dan kemampuan tes yang diberikan.

    (3) Daya pembeda, reliabilitas, dan validitas soal/tes didefinisikan berdasarkan grup peserta didik.

    Modern

    Penelaahan butir soal dengan menggunakan Item Response Theory (IRT) atau teori jawaban butir soal. Teori ini merupakan suatu teori yang menggunakan fungsi matematika untuk menghubungkan antara peluang menjawab benar suatu soal dengan kemampuan siswa.

    IRT merupakan hubungan antara probabilitas jawaban suatu butir soal yang benar dan kemampuan siswa atau tingkatan/level prestasi siswa.

    Kelebihan :

    (1) asumsi banyak soal yang diukur pada trait yang sama, perkiraan tingkat kemampuan peserta didik adalah independen;

    (2) asumsi pada populasi tingkat kesukaran, daya pembeda merupakan independen sampel yang menggambarkan untuk tujuan kalibrasi soal;

    (3) statistik yang digunakan untuk menghitung tingkat kemampuan siswa diperkirakan dapat terlaksana

    Kelemahan : prosesnya cukup rumit dan sulit

    Penghitungan dalam penelaahan butir soal secara kuantitatif dapat menggunakan bantuan kalkulato scientific atau program komputer.

    Program yang sudah dikenal secara umum adalah EXCEL, SPSS (Statitistical Program for Social Science), atau program khusus seperti ITEMAN (analisis secara kiasik), RASCAL, ASCAL, BILOG (analisis secara item respon teori atau IRT), FACETS (analisis model Rasch untuk data kualitatif).
    Share:

    Jadwal Waktu Sholat

    TIME WIB

    TV EDUKASI LIVE

    Popular Posts

    Recent Posts

    Pages