SMK Binawiyata Sragen

  • This is default featured slide 1 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

  • This is default featured slide 2 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

  • This is default featured slide 3 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

  • This is default featured slide 4 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

  • This is default featured slide 5 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Transformasi Sumber

When we apply a method to analyze a series of DC, may be necessary to change the source of flow into voltage source or voltage source into a source flow.

Not any source can be transformed. A voltage source in series with the new resistans can be transformed into a source of flow in parallel with resistans. Instead of a flow in parallel with the resistans transformation can be a source of voltage in series with the resistans. In general, how to change the power source into a source of other types shown in the picture below:
Transformasi Sumber
  • Example
with the Sources Transformation, Change voltage source in the image below into the source flows!
Transformasi Sumber

Answer:
Transformasi Sumber

The results shown in the picture below:
Transformasi Sumber

  • Example 2
with the Sources Transformation, Change flow Source on the images below are a source of tension!
Transformasi Sumber

Answer:
Transformasi Sumber

The results shown in the picture below:
Transformasi Sumber
Share:

Analisis Node/Simpul/Titik Rangkaian Elektronika

Nodal / Simpul /titik Analysis By using this method, we will first obtain the size of the voltage on each of a series in which later can be used to explore the amount of electricity the other.

Stages to implement a Nodal / Simpul / Titik Analysis is this:
  1. Determine the amount of twist in the series.
  2. Choose a Simpul reference mark and the rest with a certain voltage, such as V1, V2, V3 and so on.
  3. Determine the direction of flow on each knot. On a note that is not the directions, the directions are usually chosen exit / leave the simpul. Rename the current I1, i2, I3, and so on.
  4. Apply Kirchoff current law at every twist in the simpul, except reference. Consider that all flows that do not know the directions, will leave every simpul.
  5. Complete equality of linear simultan

Example
From the following series, specify the size of the voltage is in each simpul it!


Answer:
Determine the number of simpul:



Simpul V1:


Simpul V2:


Expressed in the form of a matrix:
Share:

Hukum OHM

Hukum Ohm
States that "the voltage across the various types of materials are proportionate with the straight flow of the stream." Mathematically expressed by:
Hukum Ohm

Ohm's law formula can be derived as follows:
Hukum Ohm

V is the voltage (in volt), I is the current that flows (in ampere) and R is resistansi or obstacles (in ohm, Ω) which is 1 ohm value is equal to 1 volt / ampere.
Resistansi is a measure of how large flow by preventing elements. Reverse of resistansi (1 / Ω, S) is called with konduktansi (G). Konduktansi is a measure of how good flowing currents akan allowed in the series. The mathematical relationship between resistansi and konduktansi stated with
Hukum Ohm
Example 1
Determine the current that flows in the series when a 12 volt battery is connected with a resistor of 2 Ω!
Answer:
Hukum Ohm
Example 2
Specify resistansi of 44 fluorescent light wall W, which when connected with the voltage of 220 V will then flow currents of 200 mA!
Answer:
Hukum Ohm
Share:

Hukum Kirchoff Arus - Kirchoff tegangan

- Hukum Kirchoff Arus

States that "all the algebraic number of the flow enters a knot / point in the series is a zero" or "the amount of flow that enters the knot in a series with the same amount of flow that is out of the knot."
Expressed mathematically with


As an illustration shown in the picture below:



So based on the law applicable kirchof flow:



-Hukum Kirchoff Tegangan
States that "the amount of voltage that all algebraic corral a road closed (loop) in a series of electricity is zero." Mathematically expressed by:



As an illustration shown in the picture below:



So based on the law applicable kirchoff voltage:




-Example Kirchoff Tegangan

Determine the voltage of the unknown in the following series!



Answer:
By applying Kirchoff voltage law is


-Example Kirchoff Arus
Determine the flow of the unknown from the image below!


Answer:
By applying the law kirchoff flow on a point, it will be valid

By applying the law kirchoff flow at the point b, it will be valid



By applying the law kirchoff flow at the point c, it will be valid

Share:

Analisis Loop/Mesh pada Rangkian Elektronika

Stages to implement the Loop Analysis / Mesh is this:
1. Determine the direction of flow in each loop in the series. Usually selected with the clockwise direction.
2. Determine the polarity of each element in the series.
       a. In the source: cash flow from the polarity (-) to the polarity (+)
       b. In the burden: cash flow from the polarity (+) to the polarity (-)
3. Apply Kirchoff Voltage Law in each loop is in series, so that equality of the number of the loop.
4. Complete the simultaneous equation.

Example :
Decide which is the current flowing in each loop of the following series! :

Answer:
specify the first flow direction in each loop. We select the direction of the finger so that it becomes a series:


By applying Kirchoff voltage law to each loop is



With substitution and eleminasi second loop equation is:


Equality of loop I1

Simultans that equality can also be obtained by using matrix algebra with the first claim to the loop equation in the form of a matrix as follows:
Share:

Besaran Pokok dan Besaran Turunan

Besaran Listrik

Besaran adalah segala sesuatu yang dapat diukur, dihitung, memiliki nilai dan satuan. Besaran menyatakan sifat dari benda. Sifat ini dinyatakan dalam angka melalui hasil pengukuran. Oleh karena satu besaran berbeda dengan besaran lainnya, maka ditetapkan satuan untuk tiap besaran. Satuan juga menunjukkan bahwa setiap besaran diukur dengan cara berbeda.

Besaran Pokok
Besaran pokok adalah besaran yang satuannya telah ditetapkan terlebih dahulu dan tidak diturunkan dari besaran lain.

Besaran pokok dalam Sistem Internasional


Nama Simbol dalam rumus Simbol dimensi Sat. Stand.
Internas
Simbol satuan
Panjang l, x, r, dll. [L] meter m
Waktu t [T] detik (sek.) s
Massa m [M] kilogram kg
Arus listrik I, i [I] ampere A
Suhu T [θ] kelvin K
Jml. molekul n [N] Mol mol
Intensitas cahaya Iv [J] Kandela Cd
Keterangan dari macam-macam besaran pokok itu adalah:

Panjang
Satuan panjang adalah "meter".
Definisi :
    Satu meter adalah jarak yang ditempuh cahaya (dalam vakum) dalam selang waktu 1/299 792 458 sekon.

Massa
Massa zat merupakan kuantitas yang terkandung dalam suatu zat. Satuan massa adalah "kilogram" (disingkat kg)
Definisi :
    Satu kilogram adalah massa sebuah kilogram standar yang disimpan di lembaga Timbangan dan Ukuran Internasional (CGPM ke-1, 1899)

Waktu
Satuan waktu adalah "sekon" (disingkat s) (detik)
Definisi :
    Satu sekon adalah selang waktu yang diperlukan oleh atom sesium-133 untuk melakukan getaran sebanyak 9 192 631 770 kali dalam transisi antara dua tingkat energi di tingkat energi dasarnya (CGPM ke-13; 1967) 

Kuat arus listrik
Satuan kuat arus listrik adalah "Ampere" (disingkat A)
Definisi :
    Satu Ampere adalah kuat arus tetap yang jika dialirkan melalui dua buah kawat yang sejajar dan sangat panjang, dengan tebal yang dapat diabaikan dan diletakkan pada jarak pisah 1 meter dalam vakum, menghasilkan gaya 2 X 10-7 newton pada setiap meter kawat.

Suhu
Satuan suhu adalah "kelvin" (disingkat K)
Definisi
    Satu Kelvin adalah 1/273,16 kali suhu termodinamika titik tripel air (CGPM ke-13, 1967).
Dengan demikian, suhu termodinamika titik tripel air adalah 273,16 K. Titik tripel air adalah suhu dimana air murni berada dalam keadaan seimbang dengan es dan uap jenuhnya.


Jumlah molekul
Satuan jumlah molekul adalah "mol".

Intensitas cahaya
Satuan intensitas cahaya adalah "kandela" (disingkat Cd).
Definisi :
    Satu kandela adalah intensitas cahaya suatu sumber cahaya yang memancarkan radiasi monokromatik pada frekuensi 540 X 1012 hertz dengan intensitas radiasi sebesar 1/683 watt per steradian dalam arah tersebut (CGPM ke-16, 1979)

 Besaran turunan

Besaran turunan adalah besaran yang didapat dari penggabungan besaran-besaran pokok.
Contoh besaran turunan:
Besaran Satuan Singkatan
Kecepatan meter per sekon m/s
Percepatan, percepatan gravitasi meter per sekon kuadrat m/s²
Luas meter persegi
Volume meter kubik
Gaya, berat, tegangan tali Newton (kilogram meter per sekon persegi) kg m/s²
Debit meter kubik per detik m³/s
Energi, usaha Joule J
Rapat tenaga joule per meter kubik J/m³
Tegangan permukaan, tetapan pegas Newton per meter N/m
Share:

Satuan - Satuan Listrik dan Besaran Listrik

Satuan Satuan Listrik

 

  1. Joule (J)
    Adalah satuan dasar untuk kerja atau energi yang didefinisikan sebagai 1 Newton-meter (1Nm). Penggunaan gaya 1 N yang konstan sepanjang jarak 1 meter akan mengeluarkan energi 1 Joule. 1 Joule adalah ekivalen dengan 0, 73756 kaki Pound Gaya (ft-lbf). Satuan Energi lainnya adalah Kalori (Cal), sama dengan 4,1868 Joule, Satuan Termal British (British Thermal Unit, Btu) yang besarnya sama dengan 1055,1 Joule dan KiloWatt-jam (KiloWatt-hour, KWh) sama dengan 3,6 X 106 Joule.
  2. Watt (W)
    Adalah banyaknya kerja yang dilakukan per satuan waktu. Satuan dasar daya adalah Watt (W) yang didefinisikan sebagai 1 Joule/second. 1 Watt adalah ekivalen dengan 0,7375 ft-lbf/s. Juga ekivalen dengan 1/745,7 daya kuda (Horse Power = HP).
  3. Newton (N)
    Adalah satuan dasar untuk gaya yang menyatakan gaya yang diperlukan untuk memberikan percepatan sebesar 1 meter per detik (1m / s2) kepada massa 1 kg. Gaya 1 Newton adalah ekivalen dengan 0,22481 Pound Gaya (lbf).

Besaran Listrik

  1. Muatan Listrik
    Gaya listrik terdiri dari dua macam, yaitu :
    1. Gaya listrik yang saling tarik-menarik (tidak sejenis)
    2. Gaya listrik yang tolak-menolak (sejenis)
    Semua materi terdiri dari bagian-bagian yang disebut dengan atom. Atom terdiri atas tiga macam partikel dasar, yaitu :
    1. Elektron (Bermuatan listrik Negatif)
    2. Proton (Bermuatan listrik Positif)
    3. Neutron (tidak bermuatan listrik)
    Massa dari ketiga partikel tersebut telah ditentukan secara ekperimental dan besarnya adalah 9,10956 x 10-31 kg untuk Elektron dan ± 1840 kali lebih besar untuk Proton dan Neutron.Satuan muatan dasar disebut dengan Coulomb Menurut Charles Coulomb : "Dua partikel kecil yang bermuatan identik dan berjarak satu meter dalam vakum dan tolak-menolak dengan gaya sebesar 10-7 c2 Newton mempunyai muatan yang persis identik, yang besarnya masing-masing ± satu Coulomb".
  2. Arus
    Muatan yang bergerak disebut dengan arus. Arus yang terdapat di dalam sebuah jalur tertentu, seperti misalnya kawat logam (tembaga), mempunyai besar dan arah yang diasosiasikan dengan adanya muatan bergerak melalui sebuah titik tertentu per satuan waktu dalam arah tertentu. Definisi umum dari arus sebagai perubahan muatan per satuan waktu, dq/dt. Simbol arus adalah I atau i,

    maka : i = dq/dt ………. ampere (A)

    Satuan dasar arus adalah ampere (A), yang menyatakan banyaknya muatan yang mengalir dengan laju 1 C/s. Kata ampere berasal dari nama seorang ilmuan dari Prancis, yaitu : A.M Ampere.

    Adapun jenis-jenis arus, yaitu :
    a. Arus Searah (Direct Current)
    Adalah arus yang konstan (tetap).
    b. Arus Bolak-balik (Alternating Current)
    Adalah arus yang berubah menurut bentuk gelombang sinusoidal terhadap waktu (t).
    c. Arus Eksponensial
    Adalah arus yang berbentuk eksponensial.
    d. Arus Sinus Teredam
    Adalah arus yang berbentuk sinus teredam
  3. Tegangan
    Elemen rangkaian yang umum akan ditandai dengan sepasang titik ujung (terminal) yang dapat dihubungkan dengan elemenelemen rangkaian yang lain. Misalkan bahwa sebuah arus searah diarahkan ke titik ujung (terminal) A melalui elemen memerlukan pengeluaran energi.

    Maka dikatakan terdapat tegangan listrik atau perbedaan potensial diantara kedua titik ujung tersebut, atau terdapat tegangan listrik atau selisih potensial "melintasi" elemen tersebut.

    Secara khusus tegangan melintasi elemen didefinisikan sebagai kerja yang perlu untuk menggerakan muatan positif sebesar 1 C dari satu titik ujung melalui alat tersebut ke titik ujung yang lain. Satuan untuk tegangan adalah volt (V), yang sama dengan 1 Joule / Coulomb dan tegangan dinyatakan dengan simbol atau lambang V atau volt. Kata volt berasal dari nama seorang ilmuan Italia, yaitu : Allessandro Guiseppe Antonio Anastasio Volta. Tanda untuk tegangan dinyatakan dengan tanda aljabar plus (+) atau minus (-).


  4. Daya
    Tegangan telah didefinisikan sebagai energi yang dibelanjakan dan daya adalah laju dengan energi dibelanjakan. Lambang atau simbol daya adalah P atau p. Jika satu joule energi diperlukan untuk memindahkan satu coulomb muatan per detik melalui alat adalah satu watt. Tenaga yang diserap ini haruslah sebanding dengan banyaknya coulomb yang dipindahkan per detik, atau arus, dan sebanding dengan energi yang diperlukan untuk memindahkan satu coulomb melalui elemen atau tegangan, atau watt. Jadi :
    P = V. I ………. watt
Share:

Instalasi Listrik

Listik bisa menjadi kawan atau lawan, tergantung bagaimana kita mempergunakannya. Ini beberpa tips yang saya ambil dari website PLN Jabar.

Tips Merawat Instalasi Listrik di Kantor
Dalam penyambungan listrik, kabel yang terpasang di Tiang Jaringan Tegangan Rendah (JTR), kabel Sambungan Kantor sampai ke Alat Pembatas dan Pengukur (APP – terdiri dari KWH Meter dan MCB atau Mini Circulate Breaker) adalah asset milik PLN. Sedangkan rangkaian kabel yang terpasang sebagai Instalasi Listrik kantor/bangunan adalah asset milik pelanggan.
Tips berikut akan membantu Anda untuk ikut peduli dan turut memelihara Instalasi Listrik :
  1. Pastikan Instalasi Listrik di kantor/bangunan milih Anda telah terpasang dengan tepat, benar dan aman serta menggunakan material listrik yang terjamin kualitasnya dan sesuai kapasitasnya.
  2. Lakukan pemeriksaan rutin, minimal setahun sekali untuk memastikan apakah instalasi listrik masih layak untuk digunakan atau perlu direhabilitasi.
  3. Jika instalasi listrik telah terpasang lebih dari 5 (lima) tahun, sebaiknya perlu untuk direhabilitasi. Hal ini untuk menjaga agar instalasi listrik tetap layak dipergunakan dan mencegah kemungkinan terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.
  4. Pergunakan peralatan kantor tangga elektronik yang disesuaikan dengan daya tersambung dan kapasitas/kemampuan kabel instalasi listrik yang terpasang.
  5. Jika ingin memasang, merehabilitasi atau memeriksa instalasi listrik, sebaiknya menggunakan jasa instalatir yang resmi terdaftar sebagai anggota AKLI (Asosiasi Kontraktor Listrik Indonesia). Informasi tentang Instalatir Listrik dapat menghubungi kantor PLN terdekat.
Tips Mencegah Bahaya Listrik
  1. Jangan menumpuk stop kontak pada satu sumber listrik.
  2. Gunakan pemutus arus listrik (Sekering) yang sesuai dengan daya tersambung, jangan dilebihkan atau dikurangi.
  3. Kabel-kabel listrik yang terpasang di kantor jangan dibiarkan ada yang terkelupas atau dibiarkan terbuka.
  4. Jauhkan sumber-sumber listrik seperti stop kontak, saklar dan kabel-kabel listrik dari jangkauan anak-anak.
  5. Biasakan menggunakan material listrik, seperti kabel, saklar, stop kontak, steker (kontak tusuk) yang telah terjamin kualitasnya dan berlabel SNI (Standar Nasional Indonesia) / LMK (Lembaga Masalah Kelistrikan) / SPLN (Standar PLN).
  6. Pangkaslah pepohonan yang ada di halaman kantor jika sudah mendekati atau menyentuh jaringan listrik.
  7. Hindari pemasangan antene televisi terlalu tinggi sehingga bisa mendekati atau menyentuk jaringan listrik.
  8. Gunakan listrik yang memang haknya, jangan mencoba mencantol listrik, mengutak-atik KWH Meter atau menggunakan listrik secara tidak sah.
  9. Biasakan bersikap hati-hati, waspada dan tidak ceroboh dalam menggunakan listrik.
  10. Jangan bosan-bosan untuk mengingatkan orang kantor agar tidak menggunakan peralatan kantor yang sudah korsleting.
Bisa ditambahkan disini adalah pemasangan ELCB (earth leakage circuit breaker) yang sekarang telah banyak digantikan dengan GFI (ground fault interrupter) atau RCD (residual-current device). Piranti ini fungsinya untuk memutuskan hubungan apabila ada kebocoran arus listrik atau apabila ada orang yang tersengat listrik. Kebanyakan piranti ini dipasang di kamar toilet (stop kontak untuk hair dryer atau electric shaver/pencukur kumis) atau service room (tempat mesin cuci), yang pada umumnya memiliki lantai basah.
Selain dari pada itu, apabila memiliki kantor baru maka lebih baik meminta untuk dipasang instalasi listrik dengan sistem 3 kabel (R/S/T, Netral dan Grounding). Karena ini akan memastikan bahwa peralatan listrik anda akan memiliki pembumian/grounding yang benar. Pernahkan anda terasa kesetrum ketika memegang lemari es? Ini kemungkinan karena instalasi listrik di kantor anda tidak memakai sistem 3 kabel. Maaf ini tidak sama dengan instalasi listrik 3 phase. Karena instalasi listrik 3 phase memakai sistim 4 kabel ( R, S, T dan Netral ) ditambah 1 kabel Grounding yang biasanya merupakan kabel khusus grounding
Share:

Aplikasi Tombol pada ATMega8535 Menggunakan Bahasa BASCOM AVR

Pada aplikasi ini saya menggunakan 2 jenis tombol yang berbeda. Pertama menggunakan Tombol Push Button, sedangkan yang kedua menggunakan Tombol Toggle. Maka disini saya membuat 2 buah contoh program untuk masing-masing jenis tombol.
Tombol Push Button.
Pada program pertama, saya menggunakan tombol push button sebagai masukan melalui PortC, dengan indikator yang ditunjukan pada 7Segment di PortA. Jika tombol tidak ditekan, maka data akan terbaca sebagai Low (0), Jika tombol ditekan maka data akan terbaca High (1). Maka untuk dapat membedakan pembacaan tombol pada saat ditekan atau tidak, saya menghubungkan tombol push button dengan Vcc +5 Volt DC. 
Gambar Rangkaian Aplikasi Tombol
Contoh Program 1
’Program Baca Masukan Tombol Push Button
  1 $regfile = "m8535.dat"
  2 $crystal = 4000000
  3 Config Porta = Output
  4 Config Portd = Output
  5 Config Portb = Input
  6 Config Portc = Input
  7 
  8 Do
  9 Select Case Pinc
 10 Case 1 : Porta = 1
 11 Case 2 : Porta = 2
 12 Case 4 : Porta = 3
 13 Case 8 : Porta = 4
 14 Case 16 : Porta = 5
 15 Case 32 : Porta = 6
 16 Case 64 : Porta = 7
 17 Case 128 : Porta = 8
 18 
 19 'Case Else : Porta = 0
 20 End Select
 21 Waitms 1
 22 Loop
 23 End 
Tombol Toggle.
Pada program kedua, saya menggunakan tombol toggle (On/Off) sebagai masukan melalui PortB dan menggunakan indikator keluaran LED melalui PortD. Program yang digunakan sangat sederhana seperti contoh program dibawah ini.
Contoh Program 2 ’Program Baca Masukan Tombol Toggle
  1 $regfile = "m8535.dat"
  2 $crystal = 4000000
  3 Config PortD = Output
  4 Config PortB = Input
  5 
  6 Do
  7 PortD=PinB
  8 Loop
  9 End 
Share:

Merubah Default Boot dengan 2 Sistem Operasi (Ubuntu & Win XP)

Anda pengguna UBUNTU dan Windows XP …..??? YESS !!!
Jika Anda sudah menggunakan Windows XP dan baru menginstal UBUNTU, pada saat proses booting komputer default Operating Systemsnya adalah UBUNTU…. iya to?? Nah, bagaimana jika ingin merubah default systemnya menjadi Windows XP?
Oia, saya saat ini dalam keseharian menggunakan UBUNTU 11.04 Natty Narwhal dan Windows XP. Setelah minta petunjuk Paman Google akhirnya nemu juga artikel tutorialnya di TahuTek.net “Blog Ubuntu/Linux Indonesia”. Okay.. begini caranya:
perhatikan gambar ya.. coba temukan 4 perbedaan… LOh..???? hehehehe ;)
Gambar di atas ini adalah pilihan menu booting, perhatikan angka yang telah dibuat berwarna merah-angka itu yang akan kita gunakan untuk set default. Nah.. trus gimana kalau kita akan menghidupkan sistem operasi Windows XP secara default?
Langkahnya…
-1- Masuk ke Operating System UBUNTU dan buka aplikasi Terminal, selanjutnya masuk ke root
-2- Jika sudah berada di root selanjutnya buka konfigurasi grub dengan ketik
sudo gedit /boot/grub/grub.cfg
Setelah di tekan tombol Enter maka akan muncul form konfigurasi grub dan rubah set default “0″ menjadi angka “4″ dan Save !
Coba deh sekarang coba restart komputer Anda…. dan perhatikan apa yang terjadi….
Share:

Jadwal Waktu Sholat

TIME WIB

TV EDUKASI LIVE

Popular Posts

Recent Posts

Pages