SMK Binawiyata Sragen

  • This is default featured slide 1 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

  • This is default featured slide 2 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

  • This is default featured slide 3 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

  • This is default featured slide 4 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

  • This is default featured slide 5 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

MATERI SIMULASI DIGITAL SMK

Kurikulum 2013 segera dilaksanakan pada tahun ajaran 2013/2014 ini. Untuk SMK dimulai dari kelas X tahun ajaran baru ini. Sekolah-sekolah yang harus melaksankan kurikulum 2013 juga telah dipilih. Dengan adanya pergantian kurikulum juga akan terjadi pergantian atau bahkan pengurangan mata pelajaran. Contohnya untuk SMK adalah Mapel Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi atau sering juga disebut KKPI. Karena pada kurikulum 2013 KKPI ditiadakan maka pengganti Mata Pelajaran KKPI di Kurikulum SMK 2013 adalah Simulasi Digital.

Mata pelajaran Simulasi digital ini rencananya pada awal penerapan Kurikulum 2013 wajib diterapkan kepada seluruh SMK Invest. Dan para guru yang akan mengajar mata pelajaran Simulasi Digital ini adalah mantan Guru KKPI yang telah memiliki sertifikat kompetensi Simulasi digital.
Maka, sebelum diterapkan mata pelajaran Simulasi Digital ini, para guru Simulasi Digital (mantan guru KKPI) akan dilatih oleh master trainer melalui ICT Center di tiap kabupaten. Dan setelah pelatihan, guru Simulasi Digital akan diuji (test) untuk mendapatkan sertifikat tersebut.
rumusan beberapa konten materi Simulasi Digital sebagai berikut :
  • Pembelajaran Kolaboratif
  • Digital Book
  • Komunikasi dan Interaksi online
  • Video Editing
  • Simulasi Visual
Untuk lebih lengkapnya berikuta SK-KD Simulasi Digital :
Informasi tentang adanya pengganti Mapel KKPI mungkin akan membuat para guru KKPI menjadi lega. Namun dengan adanya mapel Simulasi Digital yang tergolong sangat baru, membuat kita para guru KKPI belajar lagi. munkin informasi ini dapat untuk meraba-raba apakkah itu Simulasi Digital Pengganti KKPI ?
Berikut ini Kutipan Standar Kompetensi Kompetensi Dasar SKKD Simulasi Digital Pengganti KKPI;
1. Melaksankan Pembelajaran Kolaboratif
  • Mengidentifikasi Jejaring Sosial Pendidikan
  • Melakukan Pendaftaran
  • Menfaatkan Fitur
  • Melaksankan Ujian Online Bersama
Sumber belajar : Edmodo, Moodle, BBB, Facebook, Buku Seadunet 2.0 dll
2. Menformat materi dalam bentuk digital
  • Mengidentifiasi materi digital
  • Mengidentifikasi persyaratan hardware
  • Menformat materi digital
  • Mengidentifikasi jenis aplikasi untuk pembuatan materi bentuk digital
  • Menggunakan aplikasi untuk membuat materi digital
  • Membuat materi dalam bentuk digital
Sumber belajar : Calibre, Sigil, Flibook, Kwisoft, Buku Seadunet 2.0 dll
3. Melaksankanan interaksi dan komunikasi secara online
  • Menjelaskan interaksi online
  • Menjelaskan komunikasi online
  • Menjelaskan jenis layanan aplikasi komunikasi online
  • Menjelaskan persyaratan penggunaan layanan palikasi
  • Memanfaatkan fitur layanan komunikasi online
  • Melakukan interaksi dan komunikasi secara online
Sumber belajar : Skype, Facebook, Google+, Buku Seadunet 2.0 dll
4. Membuat materi dalam bentuk video
  • Mengidentifikasi jenis materi audio visual
  • Mengidentifikasi Jenis aplikasi pembuat materi bentuk audio visual
  • Menjelaskan persyaratan kebutuhan hardware
  • Menggunakan aplikasi editing video
  • Melakukan proses render menjadi bentuk video
Sumber belajar : Movie Maker, Ulead, Pinacle, Adobe Premiere, Buku Seadunet 2.0 dll
5. Membuat materi dalam bentuk simulasi visual
Menjelaskan konsep simulasi visual
  • Mengidentifikasi jenis simulasi visual
  • Membuat simulasi visual
  • Mempublikasikan simulasi visual
Share:

Pengendali Lift 4 Lantai

Gambar Simulator lengkap Pengendali Lift 4 Lantai
Gambar Bagian Kontrol Motor


Gambar Bagian Kabin
Gambar Contoh  Indikator lantai ke 4
Download Simulator Proteus  Di Sini
Download Source Codenya : Di Sini
Share:

Daftar Frekuensi Repeater RAPI Jateng dan Jatim

Jawa Tengah :

1142,72142,1MhZ62RPT. RAPI Wilayah Kota Semarang Barat, JATENG.
2143,51142,13Mhz128RPT. RAPI Wilayah Kota Semarang Selatan, JABAR.
3148,55142,25Mhz630RPT. RAPI Wilayah Kab. Karanganyar, JATENG.
4143,5142,3MhZ120RPT. RAPI Wilayah Kab. Sukoharjo, JATENG.
5141,85142,5MhZ-6588,5RPT. RAPI Wilayah Kab. Sragen,JATENG
6140,93142,64MhZ-171RPT. RAPI Kab. Wonogiri, JATENG.
7141,1142,69MhZ-159RPT. RAPI Kab. Purbalingga, JATENG.
8142,06142,73MhZ-67RPT. RAPI Wilayah Kab. Wonogiri, JATENG.
9140,75142,75MhZ-200RPT. RAPI Wilayah Kab. Purworejo, JATENG.
10140,88142,88MhZ-20088,5RPT. RAPI Selo, Boyolali, JATENG
11140,9142,9MhZ-200RPT. RAPI Kab. Kebumen, JATENG.
12142,09143,15MhZ-106RPT. RAPI Wilayah Kab. Wonosobo (Gn. Sumbing)
13142,17143,17MhZ-100RPT. RAPI Wilayah Kota Madya Tegal, JATENG.
14142,38143,28MhZ-90RPT. RAPI Wilayah Kab. Tegal (Bumi Jawa), JATENG.
15141,34143MhZ-166RPT. RAPI Wilayah Kab. Blora (Bukit Kembang), JATENG.
16142,13143,33MhZ-120OFFRPT. PANTURA, JATENG.
17140,84143,45MhZ-26188,5RPT. RAPI Wilayah Kab. Klaten, JATENG.(JZ 11 ZXA).
18142,065143,45MhZ-138,5RPT. RAPI Wilayah Kab. Batang, JATENG.
19142,08143,53MhZ-145OFFRPT. RAPI di Gn. Telomoyo, JATENG (JZ 11 ZRD3).
20142,02143,57MhZ-155RPT. RAPI Candi Cheto, Surakarta, JATENG (JZ 11 ZRD2)
2114,203143,58MhZ-155RPT. RAPI Gn. Argo Jembangan, Pati, JATENG (JZ11 ZRD4).
22142,05143,6MhZ-155RPT. RAPI Gn. Prau, JATENG (JZ 11 ZRD1).
23140,82143,62MhZ-280OFFRPT. RAPI Wilayah Kab Banjarnegara, JATENG.
24140,95143,65MhZ-270RPT. RAPI Gn. Kencur, Purwodadi, JATENG
25142.070143.450Mhz_1.38RPT RAPI batang
26140.950142.950Mhz2.00PRT RAPI Purwodadi (gunung kencur)
27143.510142.100Mhz1.41RPT RAPI Semarang
28143.320142.350Mhz0.97RPT RAPI Kendal
29142.020143.570Mhz-155RPT RAPI Solo (Candi cetho)
30142.050143.600Mhz_1.55RPT RAPI Jateng
31142,16143,7MhZ-154RPT. RAPI Wilayah Kab. Banyumas, JATENG.

Jawa Timur :
1142,045143,34MhZ-129.5RPT. RAPI Kab. Lumajang, JATIM.
2140,68143,61MhZ-293OFFRPT. Gn. Brengos, JATIM.
3142,04143,48MhZ-144RPT. RAPI Kab. Pacitan, JATIM.
4149,78143,68MhZ610RPT. Gunung Bromo, JATIM
5140,36143,06MhZ-270RPT. RAPI Kab. Nganjuk (G. Wilis), JATIM.
6140,6143,63MhZ-303RPT. RAPI Lokal DonoMulyo, Malang Selatan (Puncak Bima), JATIM.
7140,72143,25MhZ-2.5288,5RPT. RAPI Wilayah Malang, JATIM.
8150,78141,78MhZ900RPT. RAPI Wilayah Madiun, JATIM.
9150,12142,62MhZ750RPT. RAPI Wilayah Madiun, JATIM.
10144,73141,68MhZ305RPT. RAPI Wilayah Madiun, JATIM.
11141,52143,52MhZ-200RPT. RAPI Wilayah Trenggalek, JATIM.
12151,43141,68MhZ975RPT. ….. di JATIM.
13150,52141,72MhZ880RPT. ….. di Pacitan, JATIM.
14142.045143,33MhZ-128.5RPT. Bromo 1
15140.760143.760MhZ-298RPT. Bromo 2
16143.070142.690MhZ3888,5RPT. Gresik
17149.330140.330MhZ+9.00RAPI Lokal Pasuruan
18141.180143.480MhZ-2.30RAPI Lokal Lowokwaru Malang
19144.560142.560MhZ+2.00RAPI Lokal Poncokusumo Malang
20140.750142.800Mhz-2.05RAPI Ngawi
21140.300142.350Mhz-205RAPI Tulungangung
22143.180140.680MhZ+2.5088.5RAPI Lokal Singosari Malang
DIY :
1142143,55MhZ-155RPT. RAPI D.I. Yogyakarta di bukit Pathuk (JZ 12 ZRD).
2143,17142,45MhZ-72RPT. RAPI Kulon Progo, DIY.
3142,11143,39MhZ-128RPT. Kulon Progo, DIY.
4142.000143.550Mhz-1.5588,5RPT RAPI Yogyakarta
5140,86143,53MhZ-267RPT. RAPI Lokal Kecamatan Depok, Kab. Sleman, DIY.
6140,81142,7MhZ-189RPT. RAPI Gunung Kidul, DIY.
Share:

Tampilan 8 x 16 segment

Aku sudah cukup banyak penggunaan dari Wire 7 segmen display, tetapi karena mereka terbatas pada karakter heksadesimal ada sayangnya tidak banyak lagi yang bisa saya lakukan dengan mereka, yang telah saya kecewa karena mereka metode output yang rapi. Dengan 16 segmen, Anda dapat menampilkan seluruh himpunan alfanumerik dan tanda baca yang umum. Sebuah tampilan 16 segmen dan decoder akan sangat berguna untuk kawat alat-alat saya, dan menurut saya, menjadi tambahan yang berharga untuk perpustakaan Wire.
Berikut adalah perbandingan output dari layar 7 segmen dan layar 16 segmen

Desain By Suparno
Simulator Dengan Proteus
Daftar Pustaka :

 Perbandingan 7, 14, 16 dan Dot metrik

File HEX :
:100000000200653200000000000000320000000025
:10001000000000320000000000000032000000007C
:100020000000003200000000000000000000C39546
:10003000F02212002E60044002E42274012278496A
:100040007902D8FED9FCD5E0F522C3EC33FCED33C0
:10005000FDE5822CF582E5833DF583E493F508A365
:10006000E493F50922787FE4F6D8FD7581237520A5
:10007000007522FE75210075F007E521113270032D
:100080000200A9852280AC217D009000AF120051B2
:100090008508A07401113E7F017822E623DFFDF67A
:1000A0000521E52160030200777522FE0200746DD0
:1000B0003E737731373F0000000000000000000071
:00000001FF

Share:

Jam Digital 7 Segment

Rangkaian Simulator dengan Proteus :


Source Corenya :

S_SET  BIT P1.0      
M_SET  BIT P1.1      
H_SET  BIT P1.2      
SECOND  EQU 30H
MINUTE  EQU 31H
HOUR  EQU 32H
TCNT  EQU 34H
  ORG 00H
  SJMP START
  ORG 0BH
  LJMP INT_T0
START:  MOV DPTR,#TABLE
  MOV HOUR,#12      
  MOV MINUTE,#0
  MOV SECOND,#0
  MOV TCNT,#0
  MOV TMOD,#01H
  MOV TH0,-50000/256  
  MOV TL0,-50000 MOD 256
  MOV IE,#82H
  SETB TR0
;****************************************************

A1:  LCALL DISPLAY  
  JNB S_SET,S1
  JNB M_SET,S2
  JNB H_SET,S3    
  LJMP A1
S1:  LCALL DELAY  
  JB S_SET,A1

  INC SECOND  
  MOV A,SECOND
  CJNE A,#60,J0 
  MOV SECOND,#0
  LJMP K1
S2:  LCALL DELAY
  JB M_SET,A1

K1:  INC MINUTE  
  MOV A,MINUTE
  CJNE A,#60,J1 
  MOV MINUTE,#0
  LJMP K2
S3:  LCALL DELAY
  JB H_SET,A1

K2:  INC HOUR  
  MOV A,HOUR
  CJNE A,#24,J2 
  MOV HOUR,#0
  MOV MINUTE,#0
  MOV SECOND,#0
  LJMP A1
;****************************************************

J0:  JB S_SET,A1
  LCALL DISPLAY
  SJMP J0
J1:  JB M_SET,A1
  LCALL DISPLAY
  SJMP J1
J2:  JB H_SET,A1
  LCALL DISPLAY
  SJMP J2
;***********************************************

INT_T0:  MOV TH0,-50000/256
  MOV TL0,-50000 MOD 256  
  INC TCNT
  MOV A,TCNT
  CJNE A,#20,RETUNE 
  INC SECOND
  MOV TCNT,#0
  MOV A,SECOND
  CJNE A,#60,RETUNE
  INC MINUTE
  MOV SECOND,#0
  MOV A,MINUTE
  CJNE A,#60,RETUNE
  INC HOUR
  MOV MINUTE,#0
  MOV A,HOUR
  CJNE A,#24,RETUNE
  MOV HOUR,#0
  MOV MINUTE,#0
  MOV SECOND,#0
  MOV TCNT,#0
RETUNE:  RETI
;******************************************
DISPLAY: MOV A,SECOND 
  MOV B,#10
  DIV AB
  mov p3,#14 ;detik pul
  ;CLR P3.6
  MOVC A,@A+DPTR
  MOV P0,A
  LCALL DELAY
  mov p3,#0
  ;SETB P3.6
  MOV A,B
  mov p3,#15 ;detik sat
  ;CLR P3.7
  MOVC A,@A+DPTR
  MOV P0,A
  LCALL DELAY
  mov p3,#0
  ;SETB P3.7

  ;CLR P3.5
  mov  p3,#13 ;setrip 2
  MOV P0,#40H  
  LCALL DELAY
  ;SETB P3.5
  mov p3,#0

  MOV A,MINUTE 
  MOV B,#10
  DIV AB
  mov p3,#11 ;menit sat
  ;CLR P3.3
  MOVC A,@A+DPTR
  MOV P0,A
  LCALL DELAY
  mov p3,#0
  ;SETB P3.3
  MOV A,B
  mov p3,#12 ;menit pul
  ;CLR P3.4
  MOVC A,@A+DPTR
  MOV P0,A
  LCALL DELAY
  mov p3,#0
  ;SETB P3.4

  ;CLR P3.2
  mov p3,#10 ;setrip 1
  MOV P0,#40H  
  LCALL DELAY
  mov p3,#0
  ;SETB P3.2

     MOV A,HOUR  
  MOV B,#10
  DIV AB
  ;CLR P3.0
  mov p3,#8 ;jam sat
  MOVC A,@A+DPTR
  MOV P0,A
  LCALL DELAY
  ;SETB P3.0
  mov p3,#0
  MOV A,B
  ;CLR P3.1
  mov p3,#9 ;jam pul
  MOVC A,@A+DPTR
  MOV P0,A
  LCALL DELAY
  mov p3,#0
  ;SETB P3.1
  RET

TABLE:   DB  3FH,06H,5BH,4FH,66H
  DB 6DH,7DH,07H,7FH,6FH
DELAY:  MOV R6,#10
D1:  MOV R7,#250
  DJNZ R7,$
  DJNZ R6,D1
  RET

  END
Share:

Koperasi Indonesia

 A.    Lambang Baru Koperasi Indonesia



BENTUK :
Logo Sekuntum Bunga Teratai bertuliskan KOPERASI INDONESIA
Logo Atau Lambang Koperasi Baru

Arti Gambar dan Penjelasan Lambang Koperasi Baru: 
    a.      Lambang Koperasi Indonesia dalam bentuk gambar bunga yang memberi kesan akan  perkembangan dan kemajuan terhadap perkoperasian di Indonesia, mengandung makna  bahwa Koperasi Indonesia harus selalu berkembang, cemerlang, berwawasan, variatif,    inovatif sekaligus produktif dalam kegiatannya serta berwawasan dan berorientasi pada keunggulan dan teknologi

    b.      Lambang Koperasi Indonesia dalam bentuk gambar 4 (empat) sudut pandang
     melambangkan arah mata angin yang mempunyai maksud Koperasi Indonesia:
o   Sebagai gerakan koperasi di Indonesia untuk menyalurkan aspirasi;
o   Sebagai dasar perekonomian masional yang bersifat kerakyatan;
o   Sebagai penjunjung tinggi prinsip nilai kebersamaan, kemandirian, keadilan dan demokrasi;
o   Selalu menuju pada keunggulan dalam persaingan global.

    c.       Lambang Koperasi Indonesia dalam bentuk Teks Koperasi Indonesia memberi kesan dinamis modern, menyiratkan kemajuan untuk terus berkembang serta mengikuti kemajuan jaman yang bercermin pada perekonomian yang bersemangat tinggi, teks Koperasi Indonesia yang berkesinambungan sejajar rapi mengandung makna adanya ikatan yang kuat, baik didalam lingkungan internal Koperasi Indonesia maupun antara Koperasi Indonesia dan para anggotanya;

    d.      Lambang Koperasi Indonesia yang berwarna Pastel memberi kesan kalem sekaligus berwibawa, selain Koperasi Indonesia bergerak pada sektor perekonomian, warna pastel melambangkan adanya suatu keinginan, ketabahan, kemauan dan kemajuan serta mempunyai kepribadian yang kuat akan suatu hal terhadap peningkatan rasa bangga dan percaya diri yang tinggi terhadap pelaku ekonomi lainnya;

   e.      Lambang Koperasi Indonesia dapat digunakan pada papan nama kantor, pataka, umbul-umbul, atribut yang terdiri dari pin, tanda pengenal pegawai dan emblem untuk seluruh kegiatan ketatalaksanaan administratif oleh Gerakan Koperasi di Seluruh Indonesia;

   f.        Lambang Koperasi Indonesia menggambarkan falsafah hidup berkoperasi yang memuat :
·         Tulisan : Koperasi Indonesia yang merupakan identitas lambang;
·         Gambar : 4 (empat) kuncup bunga yang saling bertaut dihubungkan bentuk sebuah lingkaran yang menghubungkan satu kuncup dengan kuncup lainnya, menggambarkan seluruh pemangku kepentingan saling bekerja sama secara terpadu dan berkoordinasi secara harmonis dalam membangun Koperasi Indonesia;
  Tata Warna :
·         Warna hijau muda dengan kode warna C:10,M:3,Y:22,K:9;
·         Warna hijau tua dengan kode warna C:20,M:0,Y:30,K:25;
·         Warna merah tua dengan kode warna C:5,M:56,Y:76,K:21;
·         Perbandingan skala 1 : 20.



B. Landasan Koperasi Indonesia

1. Landasan Idiil Pancasila
Sebagai sarana untuk mencapai masyarakat adil dan makmur, koperasi tidak lepas dari landasan-landasan hukum. Sebagai landasan berpijaknya koperasi Indonesia adalah Pancasila. Sesuai dengan jiwa kepribadian bangsa, koperasi Indonesia harus menyadari bahwa dalam dirinya terdapat kepribadian sebagai pencerminan kehidupan yang dipengaruhi oleh keadaan, tempat, lingkungan waktu, dengan suatu ciri khas adanya unsur ke-Tuhanan Yang Maha Esa, kegotong royongan dalam arti bekerja sama, saling bantu membantu, kekeluargaan dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika.
a) Ketuhanan yang Maha Esa
Sila pertama ini mengandung makna bahwa bangsa Indonesia adalah
bangsa yang percaya akan adanya Tuhan Yang Maha Esa. Sebagai wujud
penerapannya, maka keanggotaan koperasi Indonesia terbuka untuk semua
penganut agama/kepercayaan dan golongan, serta setiap anggota koperasi
wajib menghormati agama/kepercayaan yang dianut oleh anggota yang lain.
Koperasi juga sangat mementingkan kejujuran. Baik pengurus, manajer,
pengawas, dan anggota koperasi harus berlaku jujur sebagai perwujudan
pengamalan sila pertama Pancasila.


b) Kemanusiaan yang adil dan beradab

Penerapan dari sila kedua Pancasila ini adalah:
(1) koperasi tidak membedakan kedudukan sosial, agama, dan golongan
masing-masing anggota; dan
(2) semua anggota koperasi berhak mendapat perlakuan yang sama dan adil.


c) Persatuan Indonesia
Penerapan sila ketiga dalam koperasi adalah bahwa di dalam koperasi
tidak mengenal perbedaan suku, agama, ras, antargolongan, politik atau status
sosial anggotanya. Semua anggota bersatu dalam wadah koperasi.
Koperasi harus mampu menempatkan rasa solidaritas tanpa memandang
asal usul dan status sosial.


d) Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan

Dalam koperasi, pengambilan keputusan harus didasarkan pada
musyawarah mufakat. Jika terdapat perbedaan pendapat di antara anggota
koperasi, maka hal tersebut harus dipecahkan melalui musyawarah mufakat
dalam rapat anggota. Pelaksanaan musyawarah mufakat dalam koperasi
mencerminkan penerapan sila keempat Pancasila.
106 Ekonomi XII untuk SMA/MA


e) Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Penerapan sila kelima Pancasila dalam koperasi tercermin dalam hal
berikut ini.
(1) Tujuan koperasi adalah untuk memajukan kesejahteraan anggota dan
turut membangun perekonomian nasional menuju masyarakat adil dan
makmur.
(2) Sisa hasil usaha dibagikan kepada anggota sebanding dengan jasa dan
karyanya.
(3) Koperasi mengutamakan perbuatan-perbuatan yang luhur dan penuh
kekeluargaan serta kegotongroyongan yang merupakan ciri khas koperasi
Indonesia sebagai badan usaha.

2. Landasan Struktural UUD 1945
Undang-undang Dasar 1945 menempatkan Koperasi pada kedudukan sebagai Soko Guru perekonomian nasional. Dalam Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN) 1993 ditegaskan kembali bahwa hakikat pembangunan nasional sebagai pengamalan Pancasila adalah pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan masyarakat Indonesia seluruhnya. Hal ini sangat sesuai dengan satu fungsi dan peran koperasi, yaitu mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat.

3. Landasan mental setia kawan dan kesadaran pribadi
Koperasi merupakan organisasi yang paling banyak melibatkan peran serta rakyat. Oleh karena itu, koprasi sebagi gerakan ekonomi rakyat perlu lebih banyak diikutsertakan dalam upaya pembangunan, untuk mewujudkan pembangunan yang lebih merata, tumbuh dari bawah, berakar di masyarakat dan mendapat dukungan luas dari rakyat.

4. Landasan operasional Pasal 33 UUD 1945, UU Koperasi No. 12 1967, UU Koperasi No. 25 1992
Dalam Undang-undang Dasar 1945 pasal 33 ayat 1 menyatakan bahwa perekonomian Indonesia disusun sebagai usaha bersama atas asas kekeluargaan. Dalam penjelasannya antara lain dinyatakan bahwa kemakmuran masyarakatlah yang diutamakan bukan kemakmuran perorangan, dan bentuk perusahaan yang sesuai dengan itu adalah koprasi.
Sejak tanggal 21 Oktober 1992, dasar hukum Koperasi Indonesia yang semula UU Nomor 12 Tahun 1967 tentang Pokok-pokok Perkoperasian, Lembaran Negara RI Tahun 1967 Nomor 23, dan Tambahan Lembaran Negara RI Tahun 1967 Nomor 2832 berubah menjadi UU Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian. UU ini disahkan oleh Presiden RI Soeharto, dan diumumkan pada Lembaran Negara RI Tahun 1992 Nomor 116.


C.               BEBERAPA CUPLIKAN ISI UU NO.17 TAHUN 2012

A. TENTANG ORGANISASI
1.       Jenis koperasi hanya 4 (empat) yaitu; produsen, konsumen, KSP dan jasa lainnya (Pasal 83)
2.       Pencantuman jenis koperasi dalam Anggaran Dasar Koperasi. (Pasal 82)
3.       Koperasi wajib mempunyai tujuan dan kegiatan usaha yang sesuai dengan jenisnya (Pasal 18)
4.       Pendirian koperasi dengan akta notaris (Pasal 9)
5.       Koperasi dilarang memakai nama yang telah dipakai secara sah oleh koperasi lain dalam satu kabuaten atau kota
6.       Nama untuk koperasi sekunder harus di akhiri dengan sebutan (Skd) (Pasal 17)
7.       akan dibentuk Lembaga Penjamin Simpanan KSP (Pasal 94)
8.       akan dibentuk Lembaga Pengawasan Koperasi Simpan Pinjam (Pasal 100)
9.       Koperasi dapat menjalankan usaha atas dasar prinsip ekonomi syari’ah (pasal 87, ayat 3)
10.   KSP dilarang berinvestasi pada usaha sektor riil (pasal 93, ayat 5)
11.   KSP harus memperoleh izin usaha dari mentri (Pasal 88)

B. TENTANG KELEMBAGAAN

1. RAPAT ANGGOTA
1.         Rapat Anggota untuk mengesahkan pertanggungjawaban Pengurus diselenggarakan paling lambat 5 (lima) bulan setelah tahun buku Koperasi ditutup (Pasal 36, poit 1 Ayat 2).
2.         Undangan kepada anggota untuk menghadiri Rapat Anggota di kirim  oleh pengurus paling lambat 14 hari sebelum rapat anggota di selenggarakan (Pasal 34, ayat 4)
3.         undangan juga meliputi pemberitahuan bahwa bahan yang akan di bahas dalam rapat anggota tersedia di koperasi. (pasal 34, Ayat (5)

2. PENGAWAS
1.       Pengawas, pengurus dan pengelola harus memiliki standar kompetensi. (Pasal 92)
2.       Pengawas mengusulkan dan memberhentikan (sementara) pengurus (Pasal 50)
3.       Pengawas mengusulkan calon pengurus (Pasal 50, Ayat 1 poin a)
4.       memberhentikan pengurus untuk sementara waktu dengan menyebutkan alasannya (Pasal 50, Ayat 2 poin e)  

3. PENGURUS
1.  Pengawas, pengurus dan pengelola harus memiliki standar kompetensi. (Pasal 92)
2.  Pengurus di pilih dari orang perseorangan, baik anggota maupun non anggota (Pasal 55)
3.  pengurus dipilih dan diangkat pada rapat anggota atas usul pengawas (Pasal 56, Ayat 1 )
4.  Gaji dan tunjangan setiap pengurus di tetapkan oleh Rapat Anggota atas usul pengawas (Pasal 57)

C. TENTANG KEANGGOTAAN DAN PERMODALAN

1 . KEANGGOTAAN
1.   keanggotaan koperasi bersifat terbuka. (Pasal 26, ayat 3)
2.   Keanggotaan Koperasi tidak bisa di pindah tangankan (Padal 28, Ayat 2)
3.   KSP wajib mendaftarkan non-anggota menjadi anggota koperasi paling lambat 3 (tiga) bulan sejak berlakunya Undang-Undang ini (Pasal 123)

2. PERMODALAN
1.  Modal awal terdiri dari setoran pokok dan sertifikat modal koperasi (Pasal 66, Ayai 1)
2.  selain modal awal : (i) hibah; (ii) modal penyertaan; (iii) modal pinjaman yang berasal dari anggota;koperasi lainnya; bank dan lembaga keuangan lainnya; penerbitan obligasi dan surat hutang lainnya; pemerintah dan pemerinrah daerah (Pasal 66, Ayat 2).
3.       Setoran pokok tidak dapat dikembalikan (Pasal 67)
4.       Setiap Anggota Koperasi harus membeli Sertifikat Modal Koperasi yang jumlah minimumnya ditetapkan dalam Anggaran Dasar. (Pasal 68, ayat 1)
5.       Koperasi harus menerbitkan Sertifikat Modal Koperasi dengan nilai nominal per lembar maksimum sama dengan nilai Setoran Pokok. (Pasal 68, ayat 2)
6.       Pembelian Sertifikat Modal Koperasi dalam jumlah minimum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan tanda bukti penyertaan modal Anggota di Koperasi. (Pasal 68, ayat 3)
7.       Sertifikat Modal Koperasi tidak memiliki hak suara. (Pasal 69, ayat 1)
8.       Sertifikat Modal Koperasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikeluarkan atas

D. SHU                                                               
1.       Mengacu pada ketentuan Anggaran Dasar dan keputusan Rapat Anggota, Surplus Hasil Usaha disisihkan terlebih dahulu untuk Dana Cadangan dan sisanya digunakan seluruhnya atau sebagian untuk: (i) Anggota sebanding dengan transaksi usaha yang dilakukan oleh masing-masing Anggota dengan Koperasi; (ii) Anggota sebanding dengan Sertifikat Modal Koperasi yang dimiliki; (iii) pembayaran bonus kepada Pengawas, Pengurus, dan karyawan Koperasi; (iv) pembayaran kewajiban kepada dana pembangunan Koperasi dan kewajiban lainnya; dan/atau; (v) penggunaan lain yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar.  (Pasal 78, ayat 1)
2.       Koperasi dilarang membagikan kepada Anggota Surplus Hasil Usaha yang berasal dari transaksi dengan non-Anggota. (Pasal 78, ayat 2)
3.       Surplus Hasil Usaha yang berasal dari non-Anggota sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat digunakan untuk mengembangkan usaha Koperasi dan meningkatkan pelayanan kepada Anggota. (Pasal 78, ayat 3)

E. MULAI BERLAKU
1.       Disahkan di jakarta, 29 Oktober 2012, di tanda tangani oleh Presiden RI
2.       Di Undangkan di Jakarta, 30 Oktober 2012 oleh Kemenhumkan RI
3.       UU No 17 Tahun 2012 ini berlaku sejak di undang-undangkan.
4.       Peraturan Perundang-undangan sebagai pelaksanaan Undang-Undang di teteapkan paling lambat 2 (dua) tahun sejak di undang-undang kan.

F. PR BESAR TDALAM PENYESUAIAN
1.       Pemisahan dari KSU menjadi koperasi sesuai jenis yang di atur oleh UU no 17 tahun 2012
2.       Konversi permodalan koperasi dari simpanan pokok, simpanan wajib, simpanan sukarela menjadi setoran pokok dan sertifikat modal koperasi
3.       Kompetensi pengurus, pengawas dan pengelola.


Referensi :

Share:

Instrumen Monitoring

INSTRUMEN MONITORING
ADMINISTRASI PEMBELAJARAN GURU SMK BERSERTIFIKAT

NoAspek Yang DiamatiNilaiKeterangan
12345
1Apakah guru memiliki SK Pembagian Tugas Mengajar dari kepala sekolah tahun pelajaran terakhir.
2Apakah guru memiliki jadwal pelajaran minimal 24 jam per minggu
3Apakah guru membuat program tahunan dalam tahun terakhir.
4Apakah guru membuat program semester untuk dua semester terakhir.
5Apakah guru memiliki silabus yang dibuat sendiri
6Apakah guru memiliki RPP yang disusun sendiri
7Apakah guru melakukan pembelajaran sesuai jadwal
8Apakah guru memiliki dan menggunakan buku teks dan buku referensi
9Apakah guru memiliki Instrumen, kunci, rubrik dan kriteria penilaian UH.
10Apakah guru memiliki Instrumen, kunci, rubrik dan kriteria penilaian UTS
11Apakah guru memiliki Instrumen, kunci, rubrik, kriteria dan kisi-kisi penilaian UAS
12Apakah guru mengoreksi hasil ulangan
13Apakah guru membuat program dan instrumen penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur
14Apakah guru mendokumen-tasikan hasil penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur
15Apakah guru memiliki buku daftar nilai dan berisi Nilai UH, Remidi, UTS, UAS dan Nilai Tugas.
16Apakah guru melakukan analisis hasil evaluasi UH.
17Apakah guru menyusun dan melaksanakan program remedial.
18Apakah guru menyusun dan melaksanakan program pengayaan.
19Apakah guru mendapatkan tambahan dan memiliki data administrasi tugas selain mengajar
20Apakah guru memiliki buku agenda mengajar
21Apakah guru memiliki Permendiknas nomor 22, 23 tahun 2006 dan Permendiknas nomor 20 tahun 2007
22Apakah guru memiliki buku-buku panduan (panduan pengembangan RPP, panduan pengembangan silabus, panduan pengembangan bahan ajar dll)
23Apakah guru melakukan pengembangan bahan ajar
24Apakah guru memiliki karya ilmiah populer
25Apakah guru memiliki hasil PTK
Share:

Runing Text 7 x 56 Dot Matrix dengan AT89S51

1. Rangkaian Simulator dengan Proteus :

2. Source Codenya :
Teman teman yang menghendaki kode sourcenya seperti contoh  di bawah ini silahkan di modifikasi sendiri. Ini contoh haanya jalan ke kiri untuk jalan ke kanan ke atas dan ke bawah silahkan di di modifikasi , prinsipnya hampirsama saja :
maaf untuk datanya ada yang neggunakan desimal dan ada yang menggunkan hexadesimal !
$regfile = "m8def.dat"
$crystal = 1000000

Config Portb = Output
Config Portc = Output
Config Portd = Output

Dim Scan As Byte
Dim I As Byte
Dim Refresh As Byte
Dim Index As Byte
Dim S As Byte
Dim M As Byte
Dim E As Byte
Dim A As Byte

Do


 For S = 0 To 165
  E = S + 4
  For Refresh = 1 To 5
   Scan = &H01
   For I = S To E

    Portd = Lookup(i , Text00)
    Portb = 1
    Portb = 0

    A = I + 5
    Portd = Lookup(a , Text00)
    Portb = 2
    Portb = 0

    A = I + 10
    Portd = Lookup(a , Text00)
    Portb = 4
    Portb = 0

    A = I + 15
    Portd = Lookup(a , Text00)
    Portb = 8
    Portb = 0

    A = I + 20
    Portd = Lookup(a , Text00)
    Portb = 16
    Portb = 0

    A = I + 25
    Portd = Lookup(a , Text00)
    Portb = 32
    Portb = 0

    A = I + 30
    Portd = Lookup(a , Text00)
    Portb = 64
    Portb = 0

    A = I + 35
    Portd = Lookup(a , Text00)
    Portb = 128
    Portb = 0

    Portc = Scan
    Rotate Scan , Left , 1
    Waitms 5
    Portc = 0

   Next I
  Next Refresh
 Next S

Loop
End                                                         'end program

Text00:
'contoh data hexadesimal
Data &H00 , &H00 , &H00 , &H00 , &H00
Data &H00 , &H00 , &H00 , &H00 , &H00
Data &H00 , &H00 , &H00 , &H00 , &H00
Data &H00 , &H00 , &H00 , &H00 , &H00
Data &H00 , &H00 , &H00 , &H00 , &H00
Data &H00 , &H00 , &H00 , &H00 , &H00
Data &H00 , &H00 , &H00 , &H00 , &H00
Data &H00 , &H00 , &H00 , &H00 , &H00
Data &H31 , &H49 , &H49 , &H49 , &H46 , &H00                'S
'contoh data desimal
Data 126 , 1 , 1 , 1 , 126 , 0                              'U
Data 127 , 72 , 72 , 72 , 48 , 0
Data 31 , 36 , 68 , 36 , 31 , 0
 Data 127 , 72 , 76 , 74 , 49 , 0
Data 127 , 48 , 8 , 6 , 127 , 0
Data 62 , 65 , 65 , 65 , 62 , 0
'contoh data hexadesimal
Data &H00 , &H00 , &H00 , &H00 , &H00
Data &H7F , &H49 , &H49 , &H49 , &H36 , &H00                'B
Data &H00 , &H11 , &H5F , &H01 , &H00 , &H00                'i
Data &H1F , &H08 , &H10 , &H10 , &H0F , &H00                'n
Data &H02 , &H15 , &H15 , &H15 , &H0F , &H00                'a
Data &H1E , &H01 , &H06 , &H01 , &H1E , &H00                'w
Data &H00 , &H11 , &H5F , &H01 , &H00 , &H00                'i
Data &H18 , &H05 , &H05 , &H05 , &H1E , &H00                'y
Data &H02 , &H15 , &H15 , &H15 , &H0F , &H00                'a
Data &H10 , &H7E , &H11 , &H01 , &H02 , &H00                't
Data &H02 , &H15 , &H15 , &H15 , &H0F , &H00                'a
Data &H00 , &H00 , &H00 , &H00 , &H00 , &H00                '
Data &H31 , &H49 , &H49 , &H49 , &H46 , &H00                'S
Data &H1F , &H08 , &H10 , &H10 , &H08 , &H00                'r
Data &H02 , &H15 , &H15 , &H15 , &H0F , &H00                'a
Data &H18 , &H25 , &H25 , &H25 , &H3E , &H00                'g
Data &H0E , &H15 , &H15 , &H15 , &H0C , &H00                'e
Data &H1F , &H08 , &H10 , &H10 , &H0F , &H00                'n
Data &H00 , &H00 , &H00 , &H00 , &H00
Data &H00 , &H00 , &H00 , &H00 , &H00
Data &H00 , &H00 , &H00 , &H00 , &H00
Data &H00 , &H00 , &H00 , &H00 , &H00
Data &H00 , &H00 , &H00 , &H00 , &H00
Data &H00 , &H00 , &H00 , &H00 , &H00
Data &H00 , &H00 , &H00 , &H00 , &H00
Data &H00 , &H00 , &H00 , &H00 , &H00

Contohnya dapat di download di sini : Klik aja !
Share:

Electronic Circuit Symbols

New Document
In electronic circuits, there are many electronic symbols that are used to represent or identify a basic electronic or electrical device. They are mostly used to draw a circuit diagram and are standardized internationally by the IEEE standard (IEEE Std 315) and the British Standard (BS 3939). NO changes can be brought by the user on any electronic symbol, but the user is free to bring any changes in the architectural drawings like power source and lighting.
Electronic Symbols
The symbols for different electronic devices are shown below. Click on each link given below to view the symbols. Apart from the circuit symbols, each device is also designated a short name. Though these names are not approved as standard notations, they are commonly used by most people. These designations are also given in the list.

Wires


Electronic Component Circuit Symbol Description
Wire
Wire Circuit Symbol
Wire Circuit Symbol
Used to connect one component to another.
  Wires Joined
Wires Joined Circuit Symbol
Wires Joined Circuit Symbol
 
One device may be connected to another through wires. This is represented by drawing “blobs” on the point where they are shorted.
  Unjoined Wires
Wires Not Joined Circuit Symbol
Wires Not Joined Circuit Symbol
When circuits are drawn some wires may not touch others. This can only be shown by bridging them or by drawing them without blobs. But bridging is commonly practised as there will not arise any confusion.
 

Power Supplies


Electronic Component Circuit SymbolDescription
  Cell
Cell Circuit Symbol
Cell Circuit Symbol
 
Used to provide a supply for a circuit.
Battery
Battery Circuit Symbol
Battery Circuit Symbol
A battery has more than a cell and is used for the same purpose. The smaller terminal is negative and the larger one is positive. Abbreviated as ‘B’.
DC Supply
DC Supply Circuit Symbol
DC Supply Circuit Symbol
Used as a DC power supply, that is, the current will always flow in one direction.
AC Supply
AC Supply Circuit Symbol
AC Supply Circuit Symbol
Used as AC power supply, that is, the current will keep alternating directions.
Fuse
Fuse Circuit Symbol
Fuse Circuit Symbol
Used in circuits where a probability of excessive current flows. The fuse will break the circuit if excessive current flows and saves the other devices from damage.
  Transformer
Transformer Circuit Symbol
Transformer Circuit Symbol
 
Used as an ac power supply. Consists of two coils, the primary and secondary that are linked together through an iron core. There is no physical connection between the two coils. The principle of mutual inductance is used to obtain power. Abbreviated as ‘T’.
Earth/Ground
Earth Circuit Symbol
Earth Circuit Symbol
Used in electronic circuits to represent the 0 volts of the power supply. It can also be defined as the real earth , when it is applied in radio circuits and power circuits.
 

Resistor


Electronic Component Circuit SymbolDescription
Resistor  
Resistor Circuit Symbol
Resistor Circuit Symbol
A resistor is used to restrict the amount of current flow through a device. Abbreviated as ‘R’.
Rheostat
Rheostat Circuit Symbol
Rheostat Circuit Symbol
A rheostat is used to control the current flow with two contacts. Applicable in controlling lamp brightness, capacitor charge rate, etc.
Potentiometer
Potentiometer Circuit Symbol
Potentiometer Circuit Symbol
A potentiometer is used to control the voltage flow and has three contacts. Have applications in changing a mechanical angle change to an electrical parameter. Abbreviated as ‘POT’.
Preset
Preset Circuit Symbol
Preset Circuit Symbol
Presets are low cost variable resistors that are used to control the charge flow with the help of a screw driver. Applications where the resistance is determined only at the end of the circuit design.
 

Capacitor


Electronic Component Circuit SymbolDescription
Capacitor
Capacitor Circuit Symbol
Capacitor Circuit Symbol
Capacitor is a device that is used to store electrical energy. It consists of two metals plates that are separated by a dielectric. It is applicable as a filter, that is, to block DC signals and allow AC signals. Abbreviated with the letter ‘C’.
Capacitor - Polarized
Capacitor-Polarised Circuit Symbol
Capacitor-Polarised Circuit Symbol
Capacitor can be used in a timer circuit by adding a resistor.
Variable Capacitor
Variable Capacitor Circuit Symbol
Variable Capacitor Circuit Symbol
Used to vary the capacitance by turning the knob. A type of variable capacitor is the trimmer capacitor that is small in size. The notations are all the same.

Diode


Electronic Component Circuit SymbolDescription
Diode
Diode Circuit Symbol
Diode Circuit Symbol
A diode is used to allow electric current to flow in only one direction. Abbreviated as ‘D’.
Light Emitting Diode (LED)
LED Circuit Symbol
LED Circuit Symbol
LED is used to emit light when a current is passed through the device. It is abbreviated as LED.
Zener Diode
Zener Diode Circuit Symbol
Zener Diode Circuit Symbol
After a breakdown voltage, the device allows current to flow in the reverse direction as well. It is abbreviated as ‘Z’.
Photo Diode
Photo Diode Circuit Symbol
Photo Diode Circuit Symbol
Photodiode works as a photo-detector and converts light into its corresponding voltage or current.
Tunnel Diode
Tunnel Diode Circuit Symbol
Tunnel Diode Circuit Symbol
Tunnel Diode is known for its high-speed operation due to its application in quantum mechanical effects.
Schottky Diode
Schottky Diode Circuit Symbol
Schottky Diode Circuit Symbol
The Schottky Diode is known for its large forward voltage drop and hence has great applications in switching circuits.

Transistor


Electronic Component Circuit SymbolDescription
  NPN Transistor
Transistor NPN Circuit Symbol
Transistor NPN Circuit Symbol
 
This is a transistor with a layer of P-doped semiconductor fixed between two layers of N-doped semiconductors that act as the emitter and collector. Abbreviated as ‘Q’.
  PNP Transistor
Transistor PNP Circuit Symbol
Transistor PNP Circuit Symbol
 
This is a transistor with a layer of N-doped semiconductor fixed between two layers of P-doped semiconductors that act as the emitter and collector. Abbreviated as ‘Q’.
  Phototransistor
Phototransistor Circuit Symbol
Phototransistor Circuit Symbol
 
The working of a phototransistoris similar to that of a bipolar transistor with a difference that it converts light into its corresponding current. The phototransistor can also act as a photodiode if the emitter is not connected.
Field Effect Transistor
Field Effect Transistor Circuit Symbol
Field Effect Transistor Circuit Symbol
Like a transistor, a FET has three terminals, the Gate, Source and Drain. The device has an electric field that controls the conductivity of a channel of one type charge carrier in a semiconductor substance.
N-Channel Junction FET
n-channel Junction Field Effect Transistor (JFET) Circuit Symbol
n-channel Junction Field Effect Transistor (JFET) Circuit Symbol
The Junction Field Effect Transistor (JFET) is the simplest type of FET with applications in Switching and voltage variable resistor. In an N-channel JFET an N-type silicon bar has two smaller pieces of P-type silicon material diffused on each sides of its middle part, forming P-N junctions.
P-Channel Junction FET
p-channel Junction Field Effect Transistor (FET) Circuit Symbol
p-channel Junction Field Effect Transistor (FET) Circuit Symbol
P-channel JFET is similar in construction to N-channel JFET except that P-type semiconductor base is sandwiched between two N-type junctions. In this case majority carriers are holes.
Metal Oxide Semiconductor FET Given Below
Abbreviated as MOSFET. MOSFET is a three terminal device and is controlled by a gate bias. It is known for its low capacitance and low input impedance.
  Enhancement MOSFET
e-MOSFET Circuit Symbol
e-MOSFET Circuit Symbol
 
The enhancement MOSFET structure has no channel formed during its construction. Voltage is applied to the gate, so as to develop a channel of charge carriers so that a current results when a voltage is applied across the drain-source terminals. Abbreviated as e-MOSFET.
  Depletion MOSFET
d-MOSFET Circuit Symbol
d-MOSFET Circuit Symbol
 
In the depletion-mode construction a channel is physically constructed and a current between drain and source is due to voltage applied across the drain-source terminals. Abbreviated as d-MOSFET.

Logic Gates


Gate Standard Symbol IEC Symbol Description
  AND Gate
AND GATE Symbol
AND GATE Symbol
AND Gate IEC Symbol
AND Gate IEC Symbol
 
If all the inputs of an AND gate are HIGH, then the output will also be HIGH. If any one of them is LOW, the output will also be LOW.
NAND Gate
NAND Gate Symbol
NAND Gate Symbol
NAND Gate IEC Symbol
NAND Gate IEC Symbol
Short form for NOT AND Gate. Of all the inputs are HIGH, the output will be LOW. If any one input is LOW, the output will be HIGH.
  OR Gate
OR Gate Symbol
OR Gate Symbol
OR Gate IEC Symbol
OR Gate IEC Symbol
 
If any one of the input is HIGH, the output will also be HIGH. If both inputs are LOW, the output will also be LOW.
  NOR Gate
NOR Gate Symbol
NOR Gate Symbol
NOR Gate IEC Symbol
NOR Gate IEC Symbol
 
Short form for NOT OR. If both inputs are LOW, the output will also be LOW. For other cases, the output will be HIGH.
  EX-OR Gate
EX-OR Gate Symbol
EX-OR Gate Symbol
EX-OR Gate IEC Symbol
EX-OR Gate IEC Symbol
 
Short form for Exclusive NOR. If both inputs are either in LOW state r HIGH state, the output will be LOW. If both inputs are different, the output will be HIGH.
  EX-NOR Gate
EX-NOR Gate Symbol
EX-NOR Gate Symbol
EX-NOR Gate IEC Symbol
EX-NOR Gate IEC Symbol
 
Short form for Exclusive NOT OR. If both the inputs are the same, the output will be HIGH. If both are different, the output will also be different.
  NOT Gate
NOT Gate  Symbol
NOT Gate Symbol
NOT Gate  Symbol
NOT Gate Symbol
 
Also known as the inverter Gate. There is only one input for this gate. If the input is HIGH, the output will be LOW. If the input is LOW, the output will be HIGH.

Meters


Electronic Component Circuit SymbolDescription
  Voltmeter
Voltmeter Circuit Symbol
Voltmeter Circuit Symbol
 
Voltmeter is used to measure the voltage at a certain point in the circuit.
Ammeter
Ammeter Circuit Symbol
Ammeter Circuit Symbol
An Ammeter is used to measure the current that passes through the circuit at a particular point.
Galvanometer
Galvanometer Circuit Symbol
Galvanometer Circuit Symbol
A galvanometer is used to measure very small currents in the order of 1 milli ampere or less.
  Ohmmeter
Ohmmeter Circuit Symbol
Ohmmeter Circuit Symbol
 
Resistance of the circuit is measured using an Ohmmeter.
Oscilloscope
Oscilloscope Circuit Symbol
Oscilloscope Circuit Symbol
An oscilloscope is used to measure the voltage and time period of signals along with their shape display.

Sensors


Electronic Component Circuit SymbolDescription
Light Dependent Resistor (LDR)
LDR Circuit Symbol
LDR Circuit Symbol
It is abbreviated as LDR. Light Dependent Resistor is used to convert light into its corresponding resistance. Instead of directly measuring the light, it senses the heat content and converts it onto resistance.
Thermistor
Thermistor Circuit Symbol
Thermistor Circuit Symbol
Instead of directly measuring the light, a thermistor senses the heat content and converts it into resistance. Abbreviated as ‘TH’.

Switches


Electronic Component Circuit SymbolDescription
  Push Switch
Push Switch Circuit Symbol
Push Switch Circuit Symbol
 
This is an ordinary switch that passes current only upon pressing.
  Push to Break Switch
Push to Break Switch Circuit Symbol
Push to Break Switch Circuit Symbol
 
The push to break switch is usually kept in the ON state (closed). It turns to OFF state (open) only when the switch is pressed.
  Singe Pole Single Throw Switch
On Off Switch (SPST) Circuit Symbol
On Off Switch (SPST) Circuit Symbol
 
Also known as the ON/OFF switch. This switch allows the flow of current only when it is kept ON. Abbreviated as SPST.
Single Pole Double Throw Switch
2-Way Switch (SPDT) Circuit Symbol
2-Way Switch (SPDT) Circuit Symbol
Also known as the 2-way switch. It can be also called as an ON/OFF/ON switch as it has an OFF position in the center. The switch causes the flow of current in two directions, depending on its position. It can be abbreviated as SPDT.
Double Pole Single Throw Switch
Dual On-Off Switch (DPST) Circuit Symbol
Dual On-Off Switch (DPST) Circuit Symbol
Abbreviated as DPST. Can also be called as a dual ON-OFF switch. This is used to isolate between the live and neutral connections in the main electrical line.
Double Pole Double Throw Switch
DPDT Circuit Symbol
DPDT Circuit Symbol
Abbreviated as DPDT. The switch uses a central OFF position and is applied as reversing switch for motors.
  Relay
Relay Circuit Symbol
Relay Circuit Symbol
 
Relay is abbreviated as ‘RY’. This device can easily switch a 230 Volt AC mains circuit. It has three switching stages called Normally Open (NO). Normally Closed (NC), and Common (COM).

Audio and Radio Devices


Electronic Component Circuit SymbolDescription
Microphone
Microphone Circuit Symbol
Microphone Circuit Symbol
This device is used for converting sound to its corresponding electrical energy. Abbreviated as ‘MIC’.
Earphone
Earphone Circuit Symbol
Earphone Circuit Symbol
Does the reverse process of microphone and converts electrical energy into sound.
Loudspeaker
Loudspeaker Circuit Symbol
Loudspeaker Circuit Symbol
Does the same operation as an earphone, but converts an amplified version of the electrical energy into its corresponding sound.
Piezo-Transducer
PiezoTransducer Circuit Symbol
PiezoTransducer Circuit Symbol
It is a transducer that converts electrical energy into sound.
Amplifier
Amplifier Circuit Symbol
Amplifier Circuit Symbol
Used to amplify a signal. It is mainly used to represent a whole circuit rather than just one component.
Aerial
Aerial  Circuit Symbol
Aerial Circuit Symbol
This device is used to transmit/receive signals. Abbreviated as ‘AE’.

Output Devices


Electronic Component Circuit SymbolDescription
Lighting Lamp
Lamp Circuit Symbol
Lamp Circuit Symbol
This is used to provide light for the output.
Indicator Lamp
Lamp Indiator Circuit Symbol
Lamp Indiator Circuit Symbol
Used to convert electrical energy into light. The best example is the warning light on a car dashboard.
Heater
Heater Circuit Symbol
Heater Circuit Symbol
This transducer is used to change electrical energy into heat.
Inductor
Inductor Circuit Symbol
Inductor Circuit Symbol
Inductor is used to produce a magnetic field when a certain current is passed through a coil of wire. The wire is coiled on a soft iron core. Have applications in motors, and tank circuits. Abbreviated as ‘L’.
Motor
Motor Circuit Symbol
Motor Circuit Symbol
This device is used to convert electrical energy into mechanical energy. Can be used as a generator as well. Abbreviated as ‘M’.
Bell
Bell Circuit Symbol
Bell Circuit Symbol
Used to produce a sound as the output, according to the electrical energy produced as the input.
Buzzer
Buzzer Circuit Symbol
Buzzer Circuit Symbol
It is used to produce an output sound corresponding to the electrical energy in the input.
Posted in

Share:

Jadwal Waktu Sholat

TIME WIB

TV EDUKASI LIVE

Popular Posts

Recent Posts

Pages